Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO & Tiktok Kuasai 40% Bisnis Ecommerce usai Tokopedia Diakuisisi

Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) resmi melakukan kerja sama dengan TikTok. Kerja sama itu membuat mereka kuasai bisnis e-commerce
Pengemudi gojek mengambil paket barang yang dibeli dari Tokopedia di salah satu gudang Jakarta, Senin (24/5/2021). - Bloomberg/Dimas Ardian
Pengemudi gojek mengambil paket barang yang dibeli dari Tokopedia di salah satu gudang Jakarta, Senin (24/5/2021). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) resmi melakukan kerja sama dengan TikTok. Analis melihat kerja sama ini dapat berdampak positif bagi GOTO.

Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer menjelaskan melalui kerja sama ini, TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan dengan Tokopedia. Dia menilai kerja sama antara dua raksasa e-commerce dan social media tersebut dapat menciotakan market capitalism yang kokoh dalam industri digital. 

"Market share GOTO pada 2022 sebesar 35%, sedangkan TikTok Shop Indonesia sebesar 5%. Dengan penggabungan tersebut, GOTO menjadi pemimpin pasar dengan persentase pasar sekitar 40%," kata Miftahul, Selasa (12/12/2023). 

Miftahul merekomendasikan agar investor bisa lebih rasional dalam mengambil keputusan investasinya terhadap saham GOTO. Dia juga menyarankan agar investor wait and see ketika ingin mengoleksi atau melepas saham GOTO.

Menurut Miftahul, GOTO saat ini masih berada dalam fase bullish dengan range resistance di Rp120-Rp125 dengan level support di range harga Rp80-Rp85

Sementara itu, Associate Director of Investment and Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demu menuturkan investor harus melihat ekosistem seperti apa yang akan dibangun GOTO dengan adanya kehadiran TikTok. 

"Secara garis besar, kolaborasi ini akan memberikan nilai lebih kepada TikTok dan GOTO," ujar Nico. 

Dia menjelaskan, TikTok memiliki kemampuan dalam mendisrupsi pasar dengan menciptakan aplikasi yang memiliki dampak terhadap pengguna. Hal tersebut juga didukung oleh sumber daya manusia dan teknologi yang mumpuni.

Kerja sama ini menurut Nico juga akan memberikan kesempatan kepada GOTO untuk lebih banyak memaksimal ekosistem yang sudah ada, dan menambah apa yang belum ada dengan kehadiran TikTok. 

"Namun memang, tentu ada beberapa yang harus kita perhatikan juga di sini terkait dengan Tokopedia di bawah TikTok nantinya," tutur dia.

Saham GOTO ditutup ambrol 20,37% pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (11/12/2023). Saham emiten teknologi itu tercatat turun 20,37% atau sebanyak 22 poin setelah kabar kerja sama strategis antara GOTO dan TikTok terungkap. Saham GOTO diperdagangkan pada rentang Rp82-Rp110 pada perdagangan hari ini. 

Padahal, pada pembukaan perdagangan hari ini, saham GOTO sempat menguat ke level Rp109 per saham. Namun penguatan itu tak berjalan lama sebelum akhirnya saham GOTO terkena aksi jual investor. 

Tim Riset CGS-CIMB Sekuritas sebelumnya mengatakan investor dapat melakukan speculative buy atau beli dalam spekulasi terhadap saham GOTO. 

"Spec buy dengan support Rp100. Cut loss jika break di bawah Rp92," tulis Tim Riset CGS-CIMB Sekuritas, Senin (11/12/2023). 

CGS-CIMB Sekuritas melanjutkan, jika saham GOTO tidak break di bawah level Rp100, maka saham GOTO berpotensi naik ke level Rp116-Rp124 dalam jangka pendek atau short term.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan saham GOTO ditutup menguat pada akhir pekan lalu dan disertai dengan peningkatan volume pembelian. 

Secara teknikal, menurutnya penguatan saham GOTO juga mampu menembus MA200. Dia melanjutkan MACD untuk GOTO masih berada di area positif dan masih menunjukkan tanda penguatan. 

Herditya menuturkan investor dapat mencermati stochastic yang berpeluang terjadinya goldencross. 

MNC Sekuritas memperkirakan saham GOTO dapat menguat menuju level Rp130 per saham. MNC Sekuritas memberikan rekomendasi trading buy untuk saham GOTO, dengan support Rp97 dan level resistance Rp116. 

Sebagaimana diketahui, TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$1,5 miliar ke Tokopedia. Dengan investasi ini, TikTok nantinya akan memiliki 75,01% saham PT Tokopedia. 

Transaksi US$1,5 miliar ini terdiri dari investasi TikTok sebesar US$840 juta atau setara dengan Rp13,2 triliun yang akan digunakan untuk mengambil bagian dan membayar secara penuh atas saham baru yang akan dikeluarkan oleh PT Tokopedia.

Lalu, Promissory Note yang akan diterima Tokopedia dari TikTok sebesar US$1 miliar atau setara dengan Rp15,7 triliun, yang dapat digunakan untuk kebutuhan modal kerja di masa mendatang.

Tokopedia akan melakukan pembelian aset berupa kontrak bisnis dan hak eksklusif untuk memiliki dan mengoperasikan TikTok Shop di Indonesia dari TikTok, dengan nilai pembelian sejumlah US$340 juta atau setara dengan Rp5,3 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper