Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) atau Wika Beton berkomitmen untuk konsisten membagikan dividen tahun buku 2023 yang akan dibayar tahun depan dengan dividend payout-ratio sekitar 20% dari laba bersih.
Direktur Keuangan, Human Capital & Manajemen Risiko WTON Ahmad Fadli Kartajaya mengatakan perseroan tetap optimitis sampai akhir 2023 bisa menorehkan bottom line yang positif, sehingga mampu berkontribusi ke para pemegang saham.
“Soal dividen tidak jauh dari kisaran tahun-tahun sebelumnya sekitar 20% [dari laba],” kata Ahmad dalam public expose live 2023, Kamis (30/11/2023).
Sebagai catatan, sejak IPO pada 2014, WTON konsisten membagikan dividen dengan rasio pembayaran sekitar 20%-30% setiap tahunnya. WTON membayar dividen tahun buku 2022 senilai Rp32,68 miliar atau setara Rp3,75 per saham.
Ahmad mengakui kondisi keuangan pada 2023 jauh lebih baik dibandingkan periode Covid-19 pada 2020 hingga 2022. Sekalipun penjualan turun, perseroan masih mencetak laba bersih hingga saat ini. Di sisi lain, dari sentimen eksternal, juga terjadi ketidakpastian di pasar global dengan adanya perang Rusia-Ukraina, dan perang Israel-Palestina.
Adapun dari faktor internal, restrukturisasi yang terjadi di level induk PT Wijaya Karya Tbk. (WTON) juga diakui berpengaruh ke WTON. Namun, kata Ahmad, WTON sudah menjadi entitas yang berdiri sendiri, dan mampu mencetak partumbuhan dengan baik.
Baca Juga
Direktur Utama Wika Beton Kuntjara menilai prospek sektor infrastruktur masih cerah pada 2024, sekalipun merupakan tahun politik. Sebab, perseroan juga mengejar proyek-proyek besar yang belum diraih pada tahun ini, untuk bisa digarap pada 2024.
“Selain proyek pemerintah, investasi swasta juga tumbuh. Jadi ini juga yang mendasari kami yakin omzet kontrak baru bisa tumbuh 5%-10%. Walaupun pasarnya mengkerut, WTON masih berpengaruh dengan pangsa pasar yang kami miliki,” jelas Kuntjara.
Kuntjara justru optimistis prospek konstruksi dan infrastruktur bakal menggendut pada 2025, atau setahun setelah pemilu selesai. Berkaca pada periode pemilu sebelumnya, faktor dan kepastian mengenai susunan kabinet tubuh pemerintahan yang baru dapat mendongkrak penjualan di sektor ini.