Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) atau WIKA Beton berencana menambah kegiatan usaha dengan memasukkan bidang pembangunan dan pemasangan instalasi tenaga listrik ke dalam portofolio bisnisnya.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen WIKA Beton menyampaikan bahwa perseroan bakal menambah kode KBLI 43211, yakni pembangunan dan pemasangan instalasi tenaga listrik atas instalasi penyediaan tenaga listrik sebagai salah satu kegiatan usaha baru.
Rencana penambahan kegiatan usaha itu bakal meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Juni mendatang.
“Mata acara persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan dilakukan sesuai ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha,” tulis manajemen WTON, Jumat (20/6/2025).
Manajemen mengungkapkan penambahan kegiatan usaha ditujukan untuk memperluas cakupan layanan, sekaligus memenuhi syarat administratif dalam mengikuti tender proyek pengadaan tiang listrik beton dan instalasi kelistrikan.
Langkah ekspansi juga dinilai menjadi bagian strategi jangka panjang untuk memperkuat keberlanjutan bisnis dan meningkatkan nilai tambah.
“Adanya penambahan kegiatan usaha baru ini akan mendorong perseroan untuk melengkapi portofolio layanan, memperluas cakupan pasar, dan membuka sumber pendapatan tambahan di sektor kelistrikan nasional,” ucap manajemen.
WIKA Beton melihat adanya peluang besar dalam pengembangan infrastruktur kelistrikan di Indonesia, termasuk dalam proyek distribusi listrik di sejumlah wilayah.
Entitas anak PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) ini juga menilai permintaan terhadap tiang beton untuk jaringan distribusi akan tumbuh seiring upaya pemerintah memperkuat sistem kelistrikan, termasuk di daerah terpencil dan kawasan industri.
“Potensi pasar tiang beton untuk instalasi listrik diperkirakan mencapai miliaran rupiah per tahun, mengingat kebutuhan akan tiang beton berkualitas tinggi untuk mendukung distribusi listrik yang stabil,” ungkap manajemen WTON.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.