Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos PGEO Sebut Penyebab Kinerja Moncer, Salah Satunya Bursa Karbon

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menyebut sejumlah fakor mendorong kinerja moncer hingga kuartal III/2023.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk Julfi Hadi dan tim yang didampingi Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama memantau kerja sama dalam pengembangan energi panas bumi di Turki pada Selasa (24/10/2923) hingga Kamis (26/10/2023)./Dok. KBRI Ankara
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk Julfi Hadi dan tim yang didampingi Duta Besar RI untuk Turki Achmad Rizal Purnama memantau kerja sama dalam pengembangan energi panas bumi di Turki pada Selasa (24/10/2923) hingga Kamis (26/10/2023)./Dok. KBRI Ankara

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Geothermal Energy Tbk. (PGEO) Nelwin Aldriansyah mengungkapkan beberapa penyebab yang mendorong perseroan menorehkan kinerja moncer hingga kuartal III/2023.

Mengacu laporan keuangan di laman BEI, PGEO mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$133,50 juta atau setara Rp2,06 triliun (kurs Jisdor Rp15.478 per dolar AS). Laba tersebut naik 19,81% dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$111,43 juta.

Kenaikan laba bersih PGEO didorong pendapatan usaha sebesar US$308,92 juta atau setara Rp4,78 triliun hingga 30 September 2023. Pendapatan tersebut naik 7,49% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat sebesar US$287,39 juta. 

Nelwin mengatakan, pencapaian ini menunjukkan bahwa PGEO telah berhasil mengelola keuangan dengan baik. Selain itu juga PGEO telah mampu meningkatkan kinerja operasional dan pertumbuhan berkelanjutan.

Selain itu, setelah resmi melantai di Bursa Karbon atau IDXCarbon pada 26 September 2023, PGEO sudah membukukan pendapatan kredit karbon sebesar Rp11,3 miliar.

"Pada kuartal-III 2023 ini, PGEO juga sudah membukukan pendapatan kredit karbon sebesar US$732.000 atau Rp11,3 miliar yang merupakan pendapatan perdana dari bursa karbon Indonesia," ujar Nelwin dalam keterangannya dikutip Minggu, (29/10/2023).

Adapun, pendapatan PGEO dari seluruh area, hingga 30 September 2023, Area Kamojang menyumbang pendapatan terbesar perseroan senilai US$109,6 juta atau Rp1,6 triliun, yang kemudian disusul oleh PGE Area Ulubelu senilai US$86,1 juta atau Rp1,3 triliun.

Selain itu, PGEO juga aktif menggandeng mitra strategis, di antaranya PT Jasa Daya Chevron (Chevron) dalam pengembangan Way Ratai, Africa Geothermal International Limited (AGIL) untuk mengembangkan potensi panas bumi pada konsesi Longonot di Kenya, serta Geothermal Development Company (GDC).

Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan PGEO juga tercatat naik 3,11% menjadi US$126,21 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US122,40 juta.  

Alhasil, laba bruto perseroan tercatat sebesar US$182,71 juta, setara dengan Rp2,82 triliun. Angka tersebut naik 10,74% dibandingkan dengan kuartal III/2022 sebesar US$122,40 juta.

Sementara itu, kas dan setara kas pada akhir periode tercatat sebesar US$682,99 juta atau naik 196,39% dibanding periode Desember tahun sebelumnya sebesar US$230,44 juta. 

Berdasarkan neraca, total aset PGEO tumbuh menjadi US$2,90 miliar hingga 30 September 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar US$2,47 miliar. 

Adapun, liabilitas perseroan turun menjadi US$966,88 juta dibanding akhir 2022 sebesar US$1,21 miliar. Sedangkan ekuitas naik menjadi US$1,93 miliar dibanding Desember 2022 sebesar US$1,25 miliar.

"Tingkat debt to equity ratio [DER] yang kuat, yaitu di 36,8% menjadi sinyal positif bagi kami untuk membuka peluang ekspansi usaha melalui pendanaan pihak ketiga," pungkas Nelwin.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper