Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham 2 Emiten Baru LOPI & KOKA Terkapar hingga Sentuh ARB

Saham Logisticsplus International (LOPI) ambles 10 persen, sementara Koka Indonesia (KOKA) juga anjlok lebih dari 8 persen.
Jajaran direksi PT Logisticsplus International Tbk. (LOPI) dan PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) saat penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bisnis/Rizqi Rajendra)
Jajaran direksi PT Logisticsplus International Tbk. (LOPI) dan PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) saat penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bisnis/Rizqi Rajendra)

Bisnis.com, JAKARTA - Saham dua emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) jatuh berguguran pada Kamis (12/10/2023). Saham PT Logisticsplus International Tbk. (LOPI) bahkan telah menyentuh auto rejection bawah (ARB) pada awal perdagangan hari ini. 

Berdasarkan data RTI Business, Kamis (12/10/2023) pukul 10.20 WIB, harga saham LOPI terpantau ambles 10 persen atau 9 poin menuju ke level Rp81 per lembar saham. Selama satu jam pertama perdagangan, sebanyak 3,14 juta saham telah diperdagangkan dengan nilai transaksi yang mencapai Rp254,25 juta. 

Nasib buruk juga dialami oleh perusahaan jasa konstruksi gedung industri PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) yang anjlok ke posisi Rp156 per saham atau turun sekitar 8,24 persen dari posisi sebelumnya. Hingga pukul 10.20 WIB, sebanyak 99,13 juta saham KOKA telah ditransaksikan dengan nilai transaksi yang menembus ke Rp15,59 miliar. 

Sebelumnya, kedua emiten anyar tersebut resmi mencatatkan saham perdananya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada Rabu (12/10/2023). Dua emiten tersebut bergerak berlawanan arah pada perdagangan perdananya kemarin. 

Sesaat setelah perdagangan dibuka, saham KOKA sempat mencicipi auto rejection atas (ARA) di posisi Rp172 per saham, atau naik 34,37 persen dari harga IPO-nya sebesar Rp128 per saham. 

Di sisi lain, harga saham LOPI turun 10 persen menuju level Rp90 pada perdagangan perdananya kemarin. Artinya, harga saham LOPI dibuka di bawah harga penawaran awal yang ditetapkan yaitu sebesar Rp100 per saham. 

Adapun, pencatatan perdana saham kedua emiten baru ini resmi dilakukan setelah KOKA dan LOPI melakukan hajatan IPO. Mengutip prospektus KOKA, emiten jasa konstruksi gedung industri tersebut telah melepaskan sebanyak 715,33 juta saham baru yang mewakili 25 persen dari modal yang disetor dan ditempatkan dengan harga Rp128 per saham. 

Artinya, KOKA telah memperoleh dana segar hasil IPO sebesar Rp91,5 miliar dan mencatat kapitalisasi pasar sebesar Rp366 miliar. 

Sementara itu, dalam gelaran IPO, LOPI menawarkan sebanyak-banyaknya 300 juta saham baru yang mewakili 27,27 persen dari modal disetor dan ditempatkan penuh dengan harga Rp100 per lembar saham. Alhasil, emiten transportasi dan logistik ini meraup dana IPO sebesar Rp30 miliar.

Sebagai pemanis IPO, LOPI juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 150 juta waran seri I atau sebesar 18,75 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran, yang diberikan kepada setiap Pemegang Saham (DPS) baru yang namanya tercatat dalam DPS perseroan.

Ketentuannya adalah setiap pemegang dua saham baru akan memperoleh satu waran seri I, yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang dikeluarkan dalam portepel.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper