Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham-Saham Favorit Investor Asing saat IHSG Lesu, AMMN-BBNI

Sejumlah saham seperti AMMN, BBNI, ASII masih menjadi favorit investor asing kendati IHSG melemah kemarin.
Redaksi, Rizqi Rajendra
Redaksi & Rizqi Rajendra - Bisnis.com
Jumat, 6 Oktober 2023 | 08:39
Sejumlah saham seperti AMMN, BBNI, ASII masih menjadi favorit investor asing kendati IHSG melemah. Bisnis/Himawan L Nugraha
Sejumlah saham seperti AMMN, BBNI, ASII masih menjadi favorit investor asing kendati IHSG melemah. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham seperti AMMN, BBNI, ASII masih menjadi favorit investor asing kendati IHSG melemah pada perdagangan Kamis (5/10/2023).

Investor asing mencatatkan net sell Rp672,58 miliar kemarin. Sepanjang 2023, net sell investor asing mencapai Rp5,22 triliun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,17 persen atau 11,75 poin menjadi 6.874,82 pada penutupan Kamis (5/10/2023). IHSG bergerak pada rentang 6.874,82 sampai 6.934,80 sepanjang sesi.

Terdapat 276 saham menguat, 261 saham melemah, dan 214 saham dalam posisi stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.269 triliun. Sejumlah saham masuk daftar yang paling diborong asing atau Net Foreign Buy (NFB).

Posisi pertama saham yang paling banyak di borong investor asing adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dengan NFB sebesar Rp135,8 miliar. Saham AMMN naik 2,44 persen ke harga Rp6.300.

Pada posisi kedua ditempati oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan NFB sebesar Rp113,8 miliar. Saham BBNI terpantau dalam posisi stagnan di harga Rp10.375.

PT Astra International Tbk. (ASII) menempati posisi ketiga saham yang paling diborong asing dengan NFB sebesar Rp35,9 miliar. Saham ASII turun 0,82 persen ke harga Rp6.025.

Posisi keempat diisi oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dengan NFB sebesar Rp16,1 miliar. Adapun saham AMRT menguat 1,05 persen ke harga Rp2.900.

Posisi kelima ditempati oleh PT MD Pictures Tbk. (FILM) dengan NFB sebesar Rp11,9 miliar. Saham FILM melemah 3,69 persen ke harga Rp2.870.

Posisi keenam dalam daftar saham yang paling diborong asing dipegang oleh PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) dengan NFB sebesar Rp5,9 miliar. Saham ULTJ naik 3,65 persen harga Rp1.705.

Pada posisi ketujuh ditempati oleh PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) dengan NFB sebesar Rp4,2 miliar. Saham ERAA naik 4,33 persen ke harga Rp434.

PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (NSSS) menempati posisi kedelapan saham yang paling diborong asing dengan NFB sebesar Rp3,2 miliar. Saham NSSS turun 1,55 persen ke harga Rp190.

Posisi kesembilan diisi oleh PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan NFB sebesar Rp2,9 miliar. Adapun saham INCO turun 1,38 persen ke harga Rp5.350

Posisi kesepuluh ditempati oleh PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dengan NFB sebesar Rp2,9 miliar. Saham BUKA naik 0,97 persen ke harga Rp208.

Berikut 10 Saham yang Paling Banyak Diborong Asing Kamis (5/10/2023)

1. AMMN (Rp135,8 miliar)

2. BBNI (Rp113,8 miliar)

3. ASII (Rp35,9 miliar)

4. AMRT (Rp16,1 miliar)

5. FILM (Rp11,9 miliar)

6. ULTJ (Rp5,9 miliar)

7. ERAA (Rp4,2 miliar)

8. NSSS (Rp3,2 miliar)

9. INCO (Rp2,9 miliar)

10. BUKA (Rp2,9 miliar)

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG diperkirakan kembali fluktuatif di kisaran pivot 6.850 pada Jumat (6/10). Kondisi ini didasari oleh terbentuknya pola inverted dragonfly doji pada Kamis (5/10) yang mengindikasikan tekanan jual masih cukup besar pada IHSG.

"Level resisten IHSG berada di 6.910, sedangkan level pivot di 6.850 dan level 6.790," ujar Valdy dalam risetnya, Jumat, (6/10/2023).

Dia mengatakan, dari sentimen global, data-data sektor ketenagakerjaan AS yang dijadwalkan rilis pada malam ini akan menjadi fokus pelaku pasar. Mengingat data ketenagakerjaan merupakan salah satu data yang paling menentukan arah kebijakan The Fed, selain inflasi.

Kondisi tersebut berdampak positif pada nilai tukar rupiah yang menguat 0,10 persen ke Rp15.610 per dolar AS pada Kamis (5/10) sore. Menurutnya, rebound rupiah diyakini masih berlanjut hari ini dan berpotensi menjadi sentimen positif bagi IHSG.

Indeks-indeks Wall Street berakhir flat pada perdagangan kemarin. Pergerakan tersebut dipengaruhi oleh antisipasi pelaku pasar terhadap data ketengakerjaan AS yang rilis hari ini. US Initial Jobless Claims naik ke 207.000 di pekan lalu dari 205.000 di pekan sebelumnya.

CME FedWatch Tools mencatat peluang kenaikan The Fed Rate pada November 2023 sebesar 22,3 persen. Sementara peluang kenaikan The Fed Rate di FOMC Desember 2023 mencapai 29,4 persen. Dengan demikian, spekulasi kenaikan suku bunga The Fed di November 2023 dan spekulasi penundaan kenaikan The Fed Rate relatif sama kuat.

Selanjutnya, pasar menantikan data US Non Farm Payrolls dan US Unemployment Rate yang dijadwalkan rilis hari ini. Kedua data tersebut merupakan major data ketenagakerjaan yang berpotensi mempengaruhi arah kebijakan The Fed.

Adapun, mayoritas indeks di Eropa ditutup menguat pada Kamis (5/10). Relatif hanya DAX Germany yang melemah -0,20 persen. Pelemahan ini disebabkan oleh realisasi penurunan nilai ekspor -1,2 persen year-on-year (yoy) dan impor -0,4 persen yoy pada Agustus 2023 yang lebih dalam dari perkiraan.

Sikap wait and see berdampak pada pelemahan lanjutan harga minyak. Harga brent oil melemah 2,03 persen ke US$84,07 per barel, sementara harga crude oil turun 2,3 persen ke US$82,31 per barel. Pelemahan harga komoditas energi berpotensi meningkatkan margin pada emiten-emiten yang fokus pada distribusi energi di Indonesia.

Dengan sederet sentimen tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham top picks di akhir pekan ini, Jumat, (6/10) di antaranya yaitu AKRA, ERAA, SIDO, UNVR, MYOR, serta rebound lanjutan pada JSMR dan GGRM.  (Daffa Naufal Ramadhan).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi & Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper