Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Karbon Meluncur, Saham BRPT, PGEO, MEDC Kok Tersungkur?

Saham BRPT, PGEO, MEDC, INDY hingga ARKO justru mengalami penurunan di saat Bursa Karbon telah meluncur hari ini, Selasa (26/9/2023).
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham yang disebut berpotensi terdampak Bursa Karbon justru mengalami penurunan pada hari peluncuran Bursa Karbon. Diantaranya adalah BRPT, PGEO, MEDC, INDY hingga ARKO.

Peluncuran Bursa Karbon atau IDXCarbon baru saja diresmikan hari ini, Selasa (26/9/2023) oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

Perdagangan perdana Bursa Karbon telah diikuti oleh beberapa perusahaan. Saat ini, proyek yang telah teregistrasi di Bursa Karbon adalah proyek  PT Lahendong Unit 5 & Unit 6 dari PT Pertamina Geothermal Tbk. (PGEO), dengan kontribusi penurunan karbon sebesar 202.989 ton. Selain itu, ada PT PJB UB Muara Karang dari PLN dan PT UPC Sidrap Bayu Energi yang juga telah tercatat di Bursa Karbon.

Sebelum Bursa Karbon diluncurkan hari ini, terdapat beberapa saham yang mengalami kenaikan. Di antaranya adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO), PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA), dan PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN).

Adapun saham-saham tersebut mengalami kenaikan karena memiliki unit bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT). Di mana unit bisnis tersebut berkaitan langsung dengan Bursa Karbon.

Pada penutupan perdagangan Sesi II hari ini (26/9/2023), saham BRPT mengalami penurunan 8,81 persen atau 130 poin ke harga Rp1.345. Terdapat 21.078 kali transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp289,82 miliar.

Sementara itu, PGEO turun 7,48 persen atau 120 poin ke harga Rp1.485. Terdapat 35.871 kali transaksi pada saham PGEO dengan nilai transaksi sebesar Rp351,55 miliar.

Selanjutnya, saham ADRO melemah 6,10 persen atau 180 poin ke harga Rp2.770. Tercatat, ADRO memiliki sejumlah 21.097 kali transaksi dengan nilai transaksi sebesar Rp304,28 miliar.

Saham MEDC mengalami penurunan sebesar 7,62 persen atau 125 poin ke harga Rp1.515. Adapun pada saham MEDC terdapat 16.772 kali transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp289,11 miliar.

Berikutnya, saham INDY yang turun 5,17 persen atau 120 poin ke harga Rp2.200. Terdapat 8.415 kali transaksi pada saham INDY dengan nilai transaksi sebesar Rp74,21 miliar.

Lalu, ada saham ARKO yang turun 11,90 persen atau 100 poin ke harga Rp740. Terdapat 5.277 kali transaksi pada saham ARKO dengan nilai transaksi sebesar Rp24,79 miliar.

Sementara itu, saham TGRA terpantau berada dalam posisi stagnan di harga Rp50. Adapun pada saham TGRA hanya tercatat 17 kali transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp21,59 juta.

Terakhir, saham KEEN yang mengalami penurunan sebesar 12,74 persen atau 135 poin ke harga Rp925. Adapun pada saham KEEN tercatat 9.767 kali transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp47,93 miliar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,07 persen atau 74,58 poin menjadi 6.923,80 pada penutupan sesi II perdagangan hari ini, Selasa (26/9/2023). IHSG bergerak pada rentang 6.913,81 sampai 7.019,55 sepanjang sesi.

Terdapat 136 saham menguat, 410 saham melemah, dan 212 saham dalam posisi stagnan. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.297 triliun. (Daffa Naufal Ramadhan)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper