Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII), melalui anak usahanya, PT Astra Honda Motor (AHM) buka suara terkait isu penarikan produk (recall) sepeda motor Honda, imbas kerusakan rangka enchanced Smart Architecture Frame (eSAF).
Dikutip dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), AHM memberikan klarifikasi terkait pemberitaan di media massa yang menyebut bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta penarikan produk sepeda motor Honda, setelah pertemuan pihak AHM dengan Kemendag yang digelar Jumat, (25/8/2023).
"Kami memperoleh klarifikasi bahwa tidak ada pernyataan terkait imbauan maupun perintah penarikan produk [recall] dari Direktorat Pemberdayaan Konsumen Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag kepada AHM," ujar Executive Vice President Director AHM Thomas Wijaya dikutip Selasa, (29/8/2023).
Sebagai informasi, PT Astra Honda Motor (AHM) adalah perusahaan ventura bersama antara ASII dan Honda Motor Co, Ltd. (HMC). Adapun, ASII dan HMC masing-masing memiliki 50 persen saham AHM, sehingga ASII menegaskan posisinya bukan sebagai pengendali AHM.
"AHM bukan perusahaan terkendali perseroan. Pada saat ini, semua informasi material yang dapat mempengaruhi harga saham perseroan telah disampaikan," ujar Corporate Secretary ASII, Gita Tiffany Boer.
Adapun, AHM pertama kali meluncurkan teknologi rangka eSAF pada 2019. Beberapa motor Honda yang menggunakan rangka eSAF yakni Honda Genio 2019, Honda BeAT 2020, Honda BeAT Street, Honda Scoopy 2020, hingga Vario 160 2022.
Baca Juga
Kasus rangka eSAF yang berkarat hingga patah pun menjadi viral di jagat maya selama kurang lebih sepekan terakhir setelah beberapa pengguna sepeda motor Honda menyampaikan keluhan kerusakan rangka eSAF miliknya di media sosial.
Buntut kerusakan rangka eSAF pun turut berdampak ke harga saham ASII dan anak usahanya yang bergerak di bidang komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO).
Berdasarkan data RTI Business, saham ASII ditutup melemah pada perdagangan Jumat (25/8/2023). Saham ASII parkir di level Rp6.450, turun 0,39 persen atau 25 poin. Selama sepekan perdagangan, saham ASII terkoreksi 1,14 persen dari pekan sebelumnya sebesar Rp6.525.
Selain itu, saham AUTO juga tergerus 2,16 persen atau 70 poin ke level Rp3.170 per saham. Secara akumulasi perdagangan sepekan, AUTO telah turun 1,55 persen dari penutupan perdagangan Jumat pekan lalu di level Rp3.220 per saham.
Kemudian, pada perdagangan Senin, (28/8/2023), saham ASII pun lanjut melemah 0,39 persen dengan ditutup di level Rp6.425 per saham. Diikuti dengan saham AUTO yang melanjutkan koreksinya 4,73 persen ke level Rp3.020 per saham.
