Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rebalancing Indeks LQ45, 3 Konglomerat Ini Paling Tajir

Robert Budi Hartono, Michael Bambang Hartono, hingga Prajogo Pangestu masuk daftar konglomerat pengendali emiten penghuni Indeks LQ45.
Miliarder Indonesia Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik Djarum Group, berfoto setelah wawancara di Jakarta, Indonesia, pada 21 Agustus 2018. Hartono, salah satu orang terkaya di Indonesia, yang pundi-pundi kekayaannya berasal dari tembakau, perbankan, dan telekomunikasi, adalah seorang taipan dan juga pemain bridge profesional berusia 78 tahun. Bloomberg/Dimas Ardian
Miliarder Indonesia Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik Djarum Group, berfoto setelah wawancara di Jakarta, Indonesia, pada 21 Agustus 2018. Hartono, salah satu orang terkaya di Indonesia, yang pundi-pundi kekayaannya berasal dari tembakau, perbankan, dan telekomunikasi, adalah seorang taipan dan juga pemain bridge profesional berusia 78 tahun. Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Rebalancing LQ45 resmi dilakukan, usai saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) masuk ke indeks tersebut. Tercatat, ada tiga konglomerat paling tajir pada saham emiten yang menghuni indeks paling likuid di Bursa Efek Indonesia ini. 

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi melakukan evaluasi mayor terhadap susunan penghuni indeks LQ45 dengan periode efektif berlaku pada Agustus 2023 hingga Januari 2024. 

“Bursa Efek Indonesia pada bulan Agustus 2023 melakukan evaluasi mayor atas indeks LQ45,” jelas pengumuman otoritas bursa pada Selasa (25/7/2023) malam. 

Alhasil, dengan masuknya saham GGRM dan MAPI yang menggantikan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) serta saham PT Timah Tbk (TINS), nama taipan Susilo Wonowidjojo dan Sjamsul Nursalim kini resmi bergabung ke dalam jajaran konglomerat penghuni indeks LQ45. 

Kendati demikian, nama Susilo Wonowidjojo dan Sjamsul Nursalim bukan tercatat sebagai konglomerat paling tajir di dalam indeks yang berisi 45 saham paling likuid di lantai bursa. 

Mereka adalah Hartono Bersaudara yakni Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, pemegang saham mayoritas PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), yang kembali menduduki peringkat pertama dan tiga dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia per Juli 2023. 

Mengutip daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes yang dirilis pada 23 Juli lalu, Robert Budi Hartono yang juga memiliki Grup Djarum memiliki harta sebanyak US$26,4 miliar atau Rp396,68 triliun (estimasi Rp15.026 per dolar AS).

Sementara itu, Michael Bambang Hartono yang berstatus sebagai kakak Robert Budi Hartono memiliki kekayaan mencapai US$25,3 miliar atau setara Rp380,15 triliun. 

Pada peringkat kedua orang terkaya di Indonesia versi Forbes, terdapat nama Low Tuck Kwong dengan total kekayaan yang dimilikinya adalah US$26,2 miliar atau setara Rp393,68 triliun.

Akan tetapi, emiten milik Low Tuck Kwong yaitu PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) tidak masuk dalam indeks LQ45. Saham BYAN tercatat bertengger di level Rp21.225 saat artikel ini ditulis, atau mencerminkan kenaikan 169,35 persen secara tahunan. 

Oleh karena itu, konglomerat ketiga paling tajir dalam indeks LQ45 adalah Prajogo Pangestu yang menghuni peringkat ke-5 orang paling kaya di Tanah Air dengan kekayaan bersih sekitar US$6,3 miliar atau sekitar Rp94,66 triliun.

Dia merupakan pendiri dan pemilik dari Barito Group, perusahaan yang bergerak dibidang petrokimia, energi panas bumi dan properti. Salah satu emiten miliknya yang masuk dalam daftar indeks LQ45 adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA). 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper