Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pariwisata Pulih, Jasuindo (JTPE) Incar Pendapatan Rp1,7 Triliun

PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi, menargetkan pendapatan Rp1,7 triliun pada 2023.
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi, menargetkan pendapatan Rp1,7 triliun pada 2023.
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi, menargetkan pendapatan Rp1,7 triliun pada 2023.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi, menargetkan pendapatan Rp1,7 triliun dan laba bersih Rp160 miliar pada 2023.

Lukito Budiman, Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan JTPE, menyampaikan optimisme perseroan atas peluang pertumbuhan dalam segmen produk identity security. Hal ini didukung oleh potensi penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu).

Data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengatakan bahwa jumlah pemilih sebanyak 52 persen akan didominasi oleh generasi muda yaitu pemilih dalam rentang usia 17-40 tahun. Pertumbuhan jumlah pemilih yaitu penduduk di atas usia 17 tahun tentunya akan meningkatkan kebutuhan segmen produk identity solution.

“Setiap Warga Negara Indonesia yang telah berusia 17 tahun, harus dilengkapi dengan berbagai kebutuhan dokumen identitas seperti KTP, paspor dan berbagai sertifikat lainnya. Atas hal ini, perseroan sangat antusias dan telah mempersiapkan beberapa strategi bisnis untuk memanfaatkan secara optimal peluang bisnis ini,” jelas Lukito dalam siaran pers, Jumat (21/7/2023).

JTPE menargetkan untuk mampu kembali meningkatkan kinerja pada 2023. Perseroan meningkatkan target sebesar 20 persen untuk penjualan, menjadi Rp 1,7 triliun dengan pencapaian laba bersih di kisaran Rp 160 miliar sampai akhir tahun.

“Perseroan meyakini, pemulihan ekonomi global, khususnya negara-negara di Asia dan bangkitnya industri pariwisata di negara-negara Asia, mampu menjadi katalis positif bagi perseroan untuk meningkatkan penjualan selama tahun 2023,” jelasnya.

JTPE menyambut positif momentum kebangkitan sektor pariwisata, baik secara nasional maupun global. Fenomena yang umumnya disebut sebagai Revenge Tourism menjadi katalis positif pendorong pertumbuhan pendapatan perseroan untuk tahun 2023.

Diawali sejak pencabutan status PPKM oleh Pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2023 dan mulai dibukanya kembali akses masuk negara-negara destinasi favorit wisatawan Indonesia, menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pemulihan sektor pariwisata baik di Indonesia maupun global. Fenomena Revenge Tourism diyakini akan mencapai puncaknya di tahun 2024, baik oleh wisatawan Indonesia maupun mancanegara.

Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Imigrasi, pada kuartal pertama tahun 2023 Direktorat Jenderal Imigrasi mencatatkan penerbitan sebanyak 1.595.096 buku paspor. Jumlah ini meningkat sekitar sebesar 38 persen dibandingkan rata-rata penerbitan sebelum pandemi.

Melalui hal ini, JTPE tentunya mendapatkan kontribusi yang positif dari meningkatnya penerbitan paspor dimana komponen paspor merupakan salah satu produk identity solutions yang ditawarkan perseroan.

Direktur Utama JTPE Oei Allan Wibisono menyampaikan bahwa tren kenaikan penerbitan paspor diyakini akan berlanjut sampai tahun 2024 dan 2025.

“Kami tentunya menyambut positif adanya pertumbuhan ekonomi dari industri pariwisata sejak beberapa bulan terakhir. Tren kenaikan penerbitan paspor baru ini diawali sejak awal tahun untuk menyambut libur Idul Fitri dan libur sekolah yang jatuh pada kuartal II/2023 lalu," imbuhnya.

Pada semester I/2023, JTPE telah mendapatkan pemesanan atas komponen paspor dengan jumlah lebih dari 10 juta, dan jumlah ini terus bertambah seiring dengan banyaknya permintaan yang masuk.

"Tren kenaikan permintaan paspor baik dari dalam maupun luar negeri, kami yakini masih akan terus berlangsung” ujar Allan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper