Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham emiten tembakau PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) terpantau parkir di zona merah bertepatan dengan jadwal pembayaran dividen tunai Tahun Buku 2022 yang jatuh pada hari ini, Selasa (18/7/2023).
Mengutip data RTI Business pada 10.20 WIB, saham GGRM terkoreksi 0,63 persen atau turun 175 poin ke level Rp27.550. Sepanjang sesi, saham GGRM diperdagangkan pada rentang Rp27.550 hingga Rp27.825. Adapun Kapitalisasi saham GGRM hingga berita ini ditulis tercatat sebesar RP53,01 triliun.
Seperti diketahui, Emiten milik Susilo Wonowidjojo ini dijadwalkan membayar dividen hari ini kepada para investor dengan nilai total Rp2,30 triliun atau setara dengan Rp1.200 per saham.
Keputusan pembayaran tersebut telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar di Grand Surya Hotel, Kediri pada Senin 26 Juni yang lalu.
Dividen GGRM merepresentasikan dividend payout ratio (DPR) sebesar 83,04 persen mengingat laba per saham pada tahun buku 2022 bertengger di Rp1.445 per saham.
“Dividen per saham Rp1.200 per saham, lebih rendah dari tahun sebelumnya. Meski demikian, rasio pembayaran 83 persen [dari laba bersih] merupakan yang tertinggi dalam sedekade terakhir,” tulis laporan konsultan keuangan D'Origin, Senin (26/6/2023).
Baca Juga
Rasio pembayaran dividen ini melampaui tahun buku 2021 yang saat itu hanya 77,23 persen. Meski demikian, besaran saham cenderung lebih kecil karena GGRM membukukan laba yang lebih rendah daripada 2021.
Pembagian dividen tersebut akan diterima oleh investor yang tercatat telah memiliki saham GGRM paling lambat 7 Juli 2023. Tanggal tersebut merupakan cum dividen atas jadwal pembayaran dividen saham GGRM.
Sebagai Informasi, per 31 Desember 2022, Gudang Garam mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,77 triliun. Capaian itu merefleksikan penurunan sebesar 50,4 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp5,60 triliun.
Kenaikan tersebut tidak terlepas dari kinerja pendapatan yang turun 0,15 persen YoY, sementara beban pokok penjualan memperlihatkan kenaikan sebesar 2,69 persen secara tahunan.
Gudang Garam mengakumulasi pendapatan total sebesar Rp124,68 triliun pada 2022, lebih rendah daripada 2021 yang menembus Rp124,88 triliun.
Segmen penjualan sigaret kretek mesin di dalam negeri sebagai kontributor terbesar mengalami penurunan 0,11 persen secara tahunan, dari Rp113,14 triliun pada 2021 menjadi Rp113,02 triliun pada 2022. Sementara itu, segmen sigaret kretek tangan tumbuh 2,56 persen YoY menjadi Rp8,76 triliun dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp8,54 triliun.
Salah satu pemicu kenaikan beban pokok penjualan adalah meningkatnya cukai, pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak rokok yang dibayarkan GGRM selama 2022. Beban di pos ini menyentuh Rp97,59 triliun pada 2022, meningkat 7,12 persen YoY dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp91,09 triliun.
Berikut jadwal pembayaran dividen GGRM:
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 7 Juli 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 10 Juli 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 11 Juli 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 12 Juli 2023
- Recording date: 11 Juli 2023
- Pembayaran dividen: 18 Juli 2023