Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peracik Reksa Dana Syariah Mulai Lirik Sektor Kebal Pemilu 2024

Reksa dana berbasis efek syariah disebut masih memiliki potensi cerah karena Manajer investasi mulai melirik sektor kebal pemilu 2024 sebagai portofolionya
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana berbasis efek syariah disebut masih memiliki potensi cerah di semester II meski saat ini kalah dengan reksa dana berbasis efek konvensional. Manajer investasi mulai melirik sektor kebal pemilu 2024 sebagai portofolionya.

Direktur Utama Infovesta Utama Parto Kawito mengatakan manager investasi reksa dana syariah dapat memanfaatkan momentum pemilu untuk meracik komposisi investasinya dengan memasukkan saham-saham ritel, telekomunikasi dan saham-saham konsumer syariah lainnya. 

“Saat ini kan memang reksa dana syariah masih kalah, karena memang tidak boleh investasi di bank besar seperti BBCA dan BBRI. Padahal saham itu yang saat ini naik,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, dikutip Minggu (2/7/2023). 

Parto mengatakan Manager Investasi dapat melakukan strategi racikan reksa dana syariah dengan memasukkan saham-saham yang akan bergejolak saat pemilu 2024. Hal tersebut juga didukung oleh optimisme Parto terhadap indeks komposit yang mampu tembus 7.300 di semester II/2023. 

Naiknya indeks komposit, kata Parto, akan ditopang oleh saham-saham terkait pemilu sepeti saham emiten ritel, telekomunikasi dan konsumer. 

“Reksa dana syariah akan memberikan prospek cerah jangka panjang. Terutama yang berbasis saham, hal tersebut karena kinerja akan berpengaruh terhadap momentum saham underlying-nya,” jelas Parto. 

Berdasarkan data pada website Pasardana per 30 Mei 2023 dari 38 produk reksa dana berbasis syariah, 12 masih memberikan return negatif secara year to date, sementara itu 22 produk mampu memberikan imbal hasil yang positif sementara empat masih merupakan produk anyar. 

Posisi pertama yaitu Batavia Tecnology Sharia Equity USD jenis saham kategori syariah yang mencatatkan return sebesar 30,17 persen secara year to date. Disusul oleh Reksa Dana Syariah Bahana USD Global Sharia Equities jenis reksa dana global kategori syariah yang memiliki return 20,34 persen secara year to date. 

Sementara itu di posisi terbawah ada Phinnacle Indonesia Sharia Equity Fund jenis saham kategori syariah yang anjlok 30,60 persen. Kemudian Syariah Capital Sharia Equity jenis saham kategori syariah turun 21,93 persen. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper