Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Ciputra (CTRA) Tambah Porsi Pendapatan Berulang

Saat ini, recurring income berkontribusi hingga 23 persen dari total pendapatan Ciputra Development (CTRA) per kuartal I/2023.
Ciputra World 2, Jakarta. Proyek ini merupakan salah satu besutan proyek mixed use PT Ciputra Development Tbk./ciputradevelopment.com
Ciputra World 2, Jakarta. Proyek ini merupakan salah satu besutan proyek mixed use PT Ciputra Development Tbk./ciputradevelopment.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) berencana untuk menambah porsi recurring income atau pendapatan berulang dari beberapa segmen properti. Saat ini, recurring income berkontribusi hingga 23 persen dari total pendapatan CTRA per kuartal I/2023.

CEO Ciputra Group Candra Ciputra mengatakan pemulihan pendapatan berulang dari segmen perhotelan jauh lebih cepat dibandingkan segmen pusat perbelanjaan atau mal. Hal ini disinyalir karena masyarakat lebih memilih pengalaman dari hotel daripada material untuk mal.

“Ternyata orang setelah terkurung berapa tahun ini lebih apresiasi experiences daripada material. Jadi, hotel lebih cepat recover daripada mal terutama di bagian resort area,” ujar Candra dalam paparan publik, Selasa (27/6/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan CTRA belum berencana melakukan ekspansi pada segmen perhotelan. Sementara untuk segmen mal masih lesu lantaran adanya belanja online.

Kemudian untuk segmen perkantoran, dia menuturkan CTRA masih cukup khawatir karena masyarakat sudah mulai terbiasa dengan adanya pertemuan secara daring atau online meeting sejak terjadi pandemi Covid-19.

“Jadi yang visible ke depan itu saya rasa masih rumah sakit menjadi best option,” tuturnya.

Sebagai gambaran, dia menyebut sektor rumah sakit akan mendapat sentimen positif seiring Pemerintah yang sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Kura-kura Bali sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Pulau Dewata.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur CTRA Harun Hajadi mengatakan perusahaan sedang berupaya meningkatkan recurring income agar lebih seimbang dengan pendapatan dari pengembangan properti.

Senada dengan Candra, Harun pun menyebut CTRA sedang berhati-hati dalam mengembangkan segmen mal seiring adanya perubahan perilaku masyarakat. Dia menyebut masyarakat kini cenderung membutuhkan experience ketimbang belanja saat mengunjungi mal.

“Kita harus perhatikan bahwa yang datang membutuhkan experience bukan lagi shopping. Contohnya banyak playground untuk anak-anak mungkin juga di beberapa mal dengan fasilitas olahraga,” jelasnya.

Selain itu, dia menyebut dalam meningkatkan recurring income CTRA lebih banyak membangun gedung dengan mixed-used dengan menggabungkan pusat perbelanjaan dan hotel dalam satu bangunan.

CTRA mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,13 triliun per kuartal I/2023. Pendapatan ini turun 4,62 persen dari Rp2,23 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).

Berdasarkan segmennya, pengembangan properti yang terdiri dari penjualan rumah, kantor strata, dan apartemen berkontribusi sekitar 77 persen. Sementara untuk recurring income dari mal, hotel, rumah sakit, dan sewa kantor mencapai 23 persen.

Secara rinci, CTRA mencatatkan penjualan neto sebesar Rp1,64 triliun, dan pendapatan usaha sebesar Rp485,15 miliar.

Dalam penjualan neto terdapat penjualan kaveling, rumah hunian dan ruko sebesar Rp1,46 triliun, apartemen sebesar Rp151,59 miliar, dan kantor sebesar Rp34,03 miliar.

Kemudian pendapatan usaha terdiri dari segmen pusat niaga dan kawasan komersial sebesar Rp161,45 miliar, pelayanan kesehatan Rp124,46 miliar, hotel Rp121,7 miliar, sewa kantor Rp53,64 miliar, lapangan golf Rp11,62 miliar, dan lain-lain Rp12,25 miliar.

CTRA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp412,86 miliar. Laba tersebut turun 1,87 persen dari Rp420,74 miliar secara YoY.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk CTRA mencapai Rp412,86 miliar per kuartal I/2023. Laba tersebut turun 1,87 persen dari Rp420,74 miliar secara YoY.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper