Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Incar Aset Menarik, Obligasi Korporasi Tinggi Peminat

Penerbitan obligasi dinilai memiliki prospek lebih baik dengan tingkat permintaan yang masih tinggi.
Lo Kheng Hong salah satu pemegang saham PT Global Mediacom Tbk. (BMTR).  Penerbitan obligasi dinilai memiliki prospek lebih baik dengan tingkat permintaan yang masih tinggi. Istimewa
Lo Kheng Hong salah satu pemegang saham PT Global Mediacom Tbk. (BMTR). Penerbitan obligasi dinilai memiliki prospek lebih baik dengan tingkat permintaan yang masih tinggi. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten menerbitkan obligasi pada awal hingga pertengahan tahun ini di tengah kondisi pasar yang semakin membaik dan para investor masih memburu aset yang lebih menarik.

Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula mengatakan bahwa penerbitan obligasi korporasi tahun ini masih tinggi mengingat permintaan yang terus tinggi dengan investor masih mencari alternatif aset yang memberikan yield menarik. 

"Permintaan akan tetap tinggi, meskipun turun dibanding tahun lalu yang merupakan tahun penerbitan tertinggi karena membaiknya ekonomi Indonesia setelah reopening dengan pandemi mulai terkendali," ujarnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (25/6/2023).

Ezra menambahkan bahwa perusahaan yang melakukan penerbitan obligasi umumnya untuk diversifikasi selain dari pinjaman perbankan untuk kebutuhan ekspansi dan untuk modal kerja.

Dari korporasi sendiri terdapat sejumlah emiten yang menerbitkan obligasi, seperti emiten minyak dan gas (migas) PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) yang berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap I Tahun 2023 senilai Rp1 triliun.

Obligasi Berkelanjutan V Tahap I tersebut ditawarkan dalam tiga varian, yakni seri A bertenor 3 tahun, seri B bertenor 5 tahun, dan seri C bertenor 7 tahun. Tanggal emisi obligasi jatuh pada 7 Juli 2023. 

Adapun, bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal emisi yakni pada 7 Oktober 2023. Sedangkan masa jatuh tempo obligasi yaitu seri A 7 Juli 2026, seri B 7 Juli 2028, dan seri C 7 Juli 2030, yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok obligasi dari masing-masing seri.

Selanjutnya, emiten Hary Tanoesoedibjo PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) menawarkan surat utang berupa obligasi dan sukuk senilai 1,7 triliun.

Secara terperinci, BMTR menerbitkan obligasi berkelanjutan IV tahap I senilai Rp850 miliar, dan sukuk ijarah berkelanjutan IV tahap I senilai Rp850 miliar. Surat utang tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan total plafon hingga Rp3 triliun.

Kemudian, ada emiten kertas Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) menerbitkan obligasi dan sukuk mudharabah senilai total Rp4 triliun dengan mayoritas alokasi dana pembayaran kewajiban. 

Berdasarkan prospektus, INKP akan menerbitkan obligasi berkelanjutan IV tahap I 2023 senilai Rp3,25 triliun yang merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan Obligasi IV dengan target dana Rp12 triliun. 

Dana dari penerbitan obligasi tersebut 60 persennya akan digunakan untuk pembayaran utang berupa pembayaran pokok pinjaman, angsuran pokok pinjaman dan atau bunga.

Sisanya sekitar 40 persen akan dipergunakan untuk modal kerja yang terdiri antara lain adalah pembelian bahan baku, bahan pembantu produksi, energi dan bahan bakar, barang kemasan serta biaya overhead. 

Lalu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga akan menerbitkan surat utang Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I tahun 2023 (green bond) dengan target indikatif Rp5 triliun pada Juni 2023 mendatang.

Dana yang dihimpun dari penerbitan green bond ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan (KUBL). Hal ini menjadi salah satu upaya untuk mengakselerasi peningkatan eksposur bank bersandi bursa BMRI ini ke sektor hijau.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper