Bisnis.com, JAKARTA — PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) atau RS Mayapada milik taipan Dato Sri Tahir akan menerbitkan surat utang sebesar US$125 juta atau senilai Rp1,89 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), SRAJ berencana menerbitkan surat utang dengan pembeli siaga yaitu BCSS Maverick Holdings I, L.P sebagai investor 1 akan menyerap 50% dari jumlah pokok surat utang atau senilai US$62,5 juta yang setara dengan Rp946,1 miliar.
Sementara itu, BCSS Maverick Holdings II, L.P sebagai investor 2 juga akan menyerap jumlah pokok surat utang dengan besaran yang sama yakni sebesar 50%.
Adapun dana yang diperoleh perseroan dari rencana penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk modal kerja dan mendukung kebutuhan dana dari pengembangan proyek rumah sakit grup perseroan di masa depan.
Rincian rencana penggunaan dana tersebut di antaranya:
1. Mayapada Hospital Jakarta Selatan
Sekitar Rp725 miliar akan digunakan untuk penambahan modal kepada PT Nirmala Kencana Mas (NKM) yang selanjutnya akan dilanjutkan oleh NKM untuk pembangunan dari Gedung Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan, serta pembelian tambahan peralatan medis.
2. Mayapada Apollo Batam International Hospital
Sekitar Rp725 miliar akan digunakan untuk penambahan modal kepada PT Anugrah Inti Bahagia (AIB), entitas anak perseroan, yang selanjutnya akan dilanjutkan oleh AIB untuk pembangunan gedung rumah sakit Mayapada Apollo Batam Internasional Hospital, beserta pembelian peralatan medis.
Baca Juga
3. Mayapada Hospital Surabaya 2
Sekitar Rp250 miliar digunakan untuk penambahan modal kepada PT Sejahtera Karunia Semesta (SKS), entitas anak perseroan yang selanjutnya akan digunakan oleh SKS untuk pembelian lahan untuk proyek Mayapada Hospital Surabaya 2.
4. Perluasan Mayapada Hospital
Sekitar Rp125 miliar untuk penambahan modal kepada PT Sejahtera Abadi Solusi (SAS), entitas anak perseroan, yang selanjutnya akan digunakan oleh SAS untuk perluasan lahan, pembangunan gedung parkir, serta melengkapi peralatan medis.
5. Modal Kerja
Sisanya sekitar Rp67,25 miliar akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan dan entitas anak.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.