Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Cuan SRTG, INCO & MEDC saat Harga Komoditas Melambung Tinggi

Saham SRTG, INCO, dan MEDC berpotensi cuan saat harga komoditas dunia melambung imbas dari Bank sentral China yang memangkas suku bunga 10 basis poin.
Saham SRTG, INCO, dan MEDC berpotensi cuan saat harga komoditas dunia melambung imbas dari Bank sentral China yang memangkas suku bunga 10 basis poin./Himawan L Nugraha
Saham SRTG, INCO, dan MEDC berpotensi cuan saat harga komoditas dunia melambung imbas dari Bank sentral China yang memangkas suku bunga 10 basis poin./Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Harga komoditas dunia melambung imbas dari Bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 10 basis poin menjadi 1,9 persen pada Selasa, (13/6/2023). Hal itu berpotensi menjadi sentimen positif untuk saham emiten sektor energi, seperti SRTG, INCO, dan MEDC.

Penurunan suku bunga China tersebut menjadi yang pertama sejak Agustus 2022, sehingga membuat PBoC menambah likuiditas sebesar 2 miliar yuan (US$ 279,97 juta) ke perekonomian.

Mengutip data Bloomberg pada Rabu, (14/6/2023), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juli 2023 naik 0,87 poin atau 1,25 persen menjadi US$70,29 per barel. Harga minyak Brent kontrak Agustus melonjak 0,99 poin atau 1,33 persen menjadi US$75,28 per barel pada akhir perdagangan.

Selain itu, harga emas Spot juga terpantau naik 3,18 poin atau 0,16 persen ke US$1.961,02 per troy ons. Kemudian, harga emas Comex juga naik 6,80 poin atau 0,35 persen ke US$1.959,20 per troy ons.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia mengatakan naiknya harga komoditas termasuk logam dan minyak mentah berkat sentimen dari China yang memotong suku bunga demi mendongkrak kebangkitan ekonomi pasca-pandemi. Sentimen tersebut juga dapat menjadi peluang untuk berinvestasi saham emiten yang bergerak di bidang energi.

"Dengan karakteristik pasar saham Indonesia yang commodity-driven maka lumayan membuka beberapa peluang trading di sektor terkait," ujar Liza kepada Bisnis pada Rabu, (14/6/2023).

Selain itu, investor juga masih menunggu terkait arah keputusan Bank Sentral AS Federal Reserve terkait suku bunga pada Kamis, (15/6) dini hari WIB. Meski demikian, tingkat inflasi AS pada Mei 2023 berada di level 4 persen year-on-year (YoY) atau lebih rendah daripada perkiraan 4,1 persen memperkuat keyakinan pasar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga di level 5,25 persen.

"Kemungkinan Federal Reserve akan menahan Fed Fund Rate tetap di level 5-5,25 persen,  bertambah menjadi 95 persen dibanding 81 persen sehari sebelumnya. Namun kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan Juli juga bertambah menjadi 60 persen dari 50 persen pada sehari sebelumnya," katanya.

Liza mengatakan, NH Korindo Sekuritas merekomendasikan speculative buy untuk saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di entry level Rp6.450. Target harga berkisar antara Rp6.700-Rp7.250 sedangkan stoploss berada di level Rp6.225.

Selain itu, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mendapatkan rekomendasi buy dengan entry level Rp1.670-Rp1.640. Target harga di area Rp1.785-Rp1.870, sementara stop loss di level Rp1.570.

Rekomendasi buy juga disematkan untuk saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dengan target Rp950 hingga Rp1.220. Sementara itu, stop loss jika berakhir di bawah Rp875.

Berikut rekomendasi saham NH Korindo Sekuritas:

Speculative Buy 

Entry Level:  Rp6.450.

Average UP > Rp6.500-Rp6.600

Target :  Rp6.700-Rp6725 / Rp6.875 / Rp7.000 / Rp7.125-Rp7.250.

Stoploss :  Rp6.225.

Buy

Entry Level:  Rp1.670-Rp1.640

Average Up >Rp1.680

Target :  Rp1.785 / Rp1.830-Rp1.870

Stoploss:  Rp.1.570.

Buy on break; or average up accordingly. 

Target: Rp950 / Rp1.000/Rp1.030 / Rp1.100-Rp1.115 / Rp1.190-Rp1.220

Stoploss: <Rp875.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper