Bisnis.com, JAKARTA — Harga beli kembali (buyback) emas Antam dinilai masih jauh dari target idealnya, yakni Rp950.000 per gram.
Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo mengatakan harga buyback emas di level Rp950.000 per gram dinilai lebih masuk akal supaya tidak menyedot margin yang terlalu besar dari pembelian emas.
Sebagai informasi, harga jual kembali (buyback) emas Antam hari ini berada di level Rp943.000 per gram. Harga buyback ini turun Rp13.000 dibanding harga kemarin dan harga jual kembali ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp10 juta.
“Perubahan harga emas masih dipengaruhi oleh ketidakstabilan ekonomi dan geo-politik sejak lebaran lalu hingga saat ini,” ujar Sutopo kepada Bisnis, Sabtu (3/6/2023).
Adapun dia menyebut pergerakan harga emas dipengaruhi oleh beberapa sentimen global seperti kebijakan bank sentral, geopolitik, krisis dunia, perang, tingkat ekonomi dan fundamental lainnya.
Selain itu, harga emas juga terdampak dengan adanya sentimen mengenai pagu utang Amerika Serikat. Hal ini membuat sebagian orang mencari lindung nilai pada aset emas.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menilai harga emas yang masih di atas Rp1 juta masih terlalu mahal untuk dikoleksi saat ini. Namun, dia meyakini dalam waktu dekat harga emas per gram akan kembali ke angka bulat Rp1 juta
Secara terpisah, pengamat komoditas Lukman Leong mengatakan harga buyback emas cenderung menurun seiring adanya peningkatan pada penjualan emas dari masyarakat pasca libur Lebaran.
“Harga buyback yang baik itu mengikuti harga jual. Namun, saya melihat harga buyback masih lebih rendah dari biasanya,” ujar Lukman kepada Bisnis, Sabtu (3/6/2023).
Meski demikian, harga emas yang dijual butik tidak akan ikut turun dan tetap mengikuti harga dunia. Beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan emas dunia adalah ekspektasi tingkat suku bunga bank sentral terutama AS the Fed, ekspektasi pertumbuhan ekonomi dunia, dan permintaan fisik bank sentral dunia.
Kenaikan harga emas dunia juga dikarenakan hilangnya ekspektasi kenaikan suku bunga dari the Fed pada Federal Open Market Committee (FOMC) pasca adanya komentar dari President Philadelphia Fed Patrick Harker
“Hal ini melemahkan dolar AS yang nilainya berkorelasi terbalik dengan harga emas pada umumnya,” katanya.