Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel pengelola jaringan Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) melihat peluang untuk menambah kepemilikan saham di PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK). Kolaborasi dengan BANK dinilai manajemen membuka peluang bagi Alfamart untuk menjangkau segmen pasar unbankable.
Alfamart tercatat mulai masuk sebagai investor Aladin pada Juni 2022 dengan memborong 294.118.000 saham di harga Rp1.700 per lembarnya. Nilai transaksi pembelian saham tersebut bernilai Rp500 miliar dan membuat AMRT mengempit 2,2 persen saham BANK.
Per 31 Maret 2023, AMRT melaporkan bahwa nilai wajar investasi tersebut bernilai Rp352,94 miliar. Artinya, terdapat akumulasi kerugian nilai wajar yang belum terealisasi sebesar Rp147,05 miliar.
Terlepas dari kinerja investasi di BANK yang turun, Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya Anggara Hans Prawira mengatakan investasi di Bank Aladin dilatarbelakangi oleh keinginan Alfamart untuk mengakomodasi segmen masyarakat unbankable dalam melakukan transaksi finansial, seperti pembayaran tagihan dan cicilan kredit. Selain itu, dia melihat perbankan syariah memiliki prospek yang positif ke depan.
“Kami melihat porsi unbankable segment masih sangat besar. Hal ini terlihat dari masyarakat yang datang ke toko untuk melakukan pembayaran dengan uang tunai. Kerja sama dengan sektor perbankan membuat kami bisa menggapai peluang tersebut,” kata Hans, Rabu (17/5/2023).
Terkait dengan potensi untuk menambah porsi kepemilikan saham di BANK, Hans belum bisa memberi kepastian. Namun dia memberi sinyal soal kemungkinan tersebut.
Baca Juga
“Kami masih melihat peluang untuk itu. Namun sampai saat ini belum bisa saya sampaikan arahan apa-apa, untuk ke depan” kata dia.
Sampai dengan penutupan perdagangan Rabu, 17 Mei 2023, saham BANK terpantau melemah 3,52 persen ke Rp1.235 per lembarnya. Secara year to date (YtD), saham Bank Aladin mengalami penurunan 11,79 persen. Dengan demikian, nilai investasi AMRT di BANK saat ini diperkirakan bernilai Rp363,23 miliar.
