Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impack Pratama (IMPC) Raup Laba Bersih Rp121 Miliar Naik 47 Persen

PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) mencatatkan Laba Bersih senilai Rp121 miliar, naik sekitar 47,7 persen dari Kuartal I/2022 yang senilai Rp82 miliar.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) mencatatkan Laba Bersih senilai Rp121 miliar, naik sekitar 47,7 persen dari Kuartal I/2022 yang senilai Rp82 miliar.

Corporate Secretary Impack Pratama Industri Lenggana Linggawati mengatakan pertumbuhan laba bersih ini sejalan dengan peningkatan pendapatan kuartal I/2023 sebesar 5,8 persen menjadi Rp744 miliar dari Rp703 miliar yoy.

Dia menambahkan pada periode tiga bulan pertama juga terdapat peningkatan margin laba kotor menjadi 40,7 persen dari rata-rata margin laba kotor sepanjang 2022 mencapai 34,8 persen. Lenggana menyebut hal ini dikarenakan adanya efisiensi biaya produksi termasuk penurunan harga bahan baku.

“Kami juga mencatatkan penurunan beban bunga karena pelunasan sejumlah utang bank dari hasil Penanaman Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Memasuki kuartal II yang bertepatan dengan hari raya Lebaran, Perseroan mengantisipasi kinerja yang melandai,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (28/4/2023).

Lenggana optimistis perseroan tetap menggenjot kinerja untuk mencapai target laba bersih yang ditetapkan senilai Rp390 miliar.

Sebelumnya Direktur Utama IMPC Haryanto Tjiptodihardjo menuturkan industri pada tahun ini dibayangi ancaman resesi global, lonjakan suku bunga, dan ketidaktentuan lainnya, IMPC senantiasa berkomitmen untuk menjaga efisiensi dan produktivitas kerja, serta mengembangkan penjualan produk-produk baru seperti plafon uPVC dan inovasi atap lainnya.

Meski demikian IMPC menetapkan target penjualan pada 2023 tumbuh sekitar 17,9 persen menjadi Rp3,3 triliun, dan target laba bersih menjadi Rp390 miliar atau naik 27,9 persen dari tahun 2022.

“Sejak dimulainya program kerja 5 tahunan pada tahun 2020, kami menorehkan pencapaian yang selalu melampaui target yang telah ditetapkan,” kata Haryanto.

Menurutnya IMPC menutup tahun fiskal 2022 dengan raihan pendapatan dan laba bersih tertinggi secara kuartalan. Pada kuartal IV/2022, IMPC mengestimasi pencatatan pendapatan sebesar Rp775 miliar dengan laba bersih senilai Rp100 miliar.

IMPC, lanjutnya, mengalami tekanan margin dari kenaikan harga bahan baku dan biaya logistik pada tahun lalu. Akan tetapi, IMPC mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dengan mempertahankan margin laba kotor yang diestimasi sebesar 34,0 persen.

Secara tahunan, IMPC mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 25,7 persen menjadi sekitar Rp2,8 triliun, dari Rp2,2 triliun pada tahun sebelumnya. Realisasi ini 7,7 persen lebih tinggi dari target IMPC senilai Rp2,6 triliun.

Sejalan dengan itu, laba bersih IMPC tahun fiskal 2022 diestimasikan melebihi Rp300 miliar, bertumbuh 45,2 persen dari laba bersih tahun sebelumnya yang senilai Rp210 miliar dan 17,3 persen di atas target laba bersih tahun 2022 sejumlah Rp260 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper