Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Indofarma Tbk. (INAF) meminta pinjaman kepada entitas induk PT Biofarma (Persero) senilai Rp157 miliar sesuai dengan rencana untuk restrukturisasi BUMN Farmasi.
Mengutip keterbukaan informasi, pada Januari 2020, INAF resmi menjadi bagian dari Holding BUMN Farmasi sehingga harus melakukan penataan kembali sesuai dengan program kerja Holding BUMN Farmasi.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp86,34 miliar. Berdasarkan hal tersebut, rasio utang terhadap modal Perseroan, kurang mendukung perolehan pendanaan dalam rangka restrukturisasi Perseroan. Oleh karena itu, INAF akan mendapat shareholder loan atau pinjaman dari pemegang saham, PT Bio Farma (Persero) dalam rangka restrukturisasi Perseroan.
Adapun, manfaat atas transaksi adalah terpenuhinya kebutuhan dalam rangka restrukturisasi Perseroan dan tidak terdapat kerugian yang timbul dari Rencana Transaksi.
"Pengadaan fasilitas pendanaan dari afiliasi merupakan bagian dari upaya Perseroan menata fokus usaha sehingga Perseroan mengimbangi dengan melakukan percepatan implementasi strategi fokus usaha di bidang alat kesehatan dan herbal sesuai dengan program kerja Holding BUMN Farmasi sekaligus membantu upaya pemerintah di bidang kesehatan," tulis manajemen INAF dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (19/4/2023).
Perseroan menjelaskan strategi Turnaround diterapkan dalam rangka menjaga stabilitas dan performa PT Indofarma Tbk dengan perbaikan struktur keuangan untuk pemenuhan permintaan produk, disiplin terhadap pengelolaan keuangan dan collection.
Selain itu, pengelolaan keuangan juga akan difokuskan pada efisiensi biaya, khususnya biaya bahan baku dan packaging, facilities & equipment, serta berupaya untuk menyelaraskan permintaan (Sales Forecast) dengan pasokan (Production).
Dengan adanya dana Shareholder Loan, dalam jangka panjang akan meningkatkan pertumbuhan dari sisi aset dan memperbaiki likuiditas perseroan. Diproyeksikan current ratio akan mencapai 101,29 persen dan quick ratio mencapai 50,19 persen pada tahun 2023.
Namun, akan terjadi peningkatan liabilitas dalam jangka pendek terjadi dimana Shareholder Loan yang baru digunakan untuk perkuatan dalam rangka restrukturisasi Perseroan.
"Tetapi dengan fasilitas pendanaan yang bersifat junior dari pihak afiliasi akan mengurangi risiko finansial distress, serta tidak terdapat covenant yang memberatkan operasional dan kinerja Perseroan," jelas Manajemen INAF.
Adapun, suku bunga untuk fasilitas pinjaman dari Biofarma yaitu sebesar 7,00 persen per tahun, lebih rendah dari rata-rata tingkat pinjaman investasi dan pinjaman modal kerja yang berlaku.
"Rencana Transaksi diperkirakan tidak akan mengganggu kelangsungan usaha, karena salah satu penggunaan dana dari Shareholder Loan akan digunakan dalam rangka restrukturisasi Perseroan," imbuh Manajemen INAF.
Rencana transaksi ini juga akan dilaksanakan sesuai dengan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan dilakukan pada 31 Mei 2023 mendatang.
Kurang Modal Indofarma (INAF) Minta Rp157 Miliar ke Biofarma, Kenapa?
INAF mengajukan pinjaman Rp157 miliar kepada entitas induk, PT Biofarma (Persero) untuk restrukturisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium