Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah IPO, Multivision Plus (RAAM) Siapkan Akuisisi

Perusahaan produksi film milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) menyiapkan rencana akuisisi setelah IPO.
Perusahaan produksi film milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) menyiapkan rencana akuisisi setelah IPO. /poster
Perusahaan produksi film milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) menyiapkan rencana akuisisi setelah IPO. /poster

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan produksi film milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) menyiapkan rencana akuisisi setelah penawaran umum saham perdana (IPO).

Direktur Tripar Multivision Plus Amit Ramesh Jethani mengungkapkan, ke depan perusahaan telah memiliki strategi bisnis agar dapat bersaing di industri perfilman Tanah Air. Strategi bisnis tersebut diharapkan bisa meningkatkan performa kinerja keuangan perseroan.

"Menambah akuisisi dan distribusi konten di Indonesia dan negara lain menjadi salah satu strategi bisnis yang akan dijalankan oleh perseroan pada tahun 2023," imbuh Amit dalam Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham Tripar Multivision Plus, Rabu, (12/4/2023).

Sebagai informasi, Multivision akan melepas 929,2 juta saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp60 per saham. Harga penawaran awal IPO Rp224-250 per saham sehingga perseroan berpotensi meraup dana IPO sebanyak-banyaknya Rp232,3 miliar.

Jadwal IPO Multivision

  • Perkiraan Masa Penawaran Awal : 11 – 18 April 2023
  • Perkiraan Tanggal Efektif : 28 April 2023
  • Perkiraan Masa Penawaran Umum : 3 – 5 Mei 2023
  • Perkiraan Tanggal Penjatahan : 5 Mei 2023
  • Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 8 Mei 2023
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 9 Mei 2023

Komisaris Utama Multivision Plus Raam Punjabi mengatakan prospek industri perfilman di Tanah Air masih cerah. Setelah resmi go public nantinya, dia yakin Multivision Plus akan mampu bersaing di kancah industri film dan bioskop di Indonesia maupun internasional.

"Saya memantau bahwa prospek industri entertainment ke depan sangat-sangat meyakinkan, apalagi industri perfilman," ujar Raam Punjabi.

Dia menambahkan, harga tiket bioskop di Indonesia relatif lebih murah dibanding negara-negara lain di dunia, bahkan di Asia Tenggara. Sehingga, menurutnya, film layar lebar dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.

"Harga tiket bioskop di Indonesia lebih murah dibanding seluruh dunia, terutama dibanding negara-negara kecil di Asia Tenggara seperti Laos maupun Kamboja. Jadi saya jamin industri entertainment khususnya perbioskopan memiliki masa depan yang cerah, begitu juga dengan program-program televisi di Indonesia," ujarnya.

Dalam prospektus IPO, dana hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan perseroan sekitar 81,6 persen atau Rp190,04 miliar untuk modal kerja perseroan meliputi pembiayaan kegiatan produksi film, web series, sinetron, dan kegiatan pemasarannya.

Sementara itu, sekitar 18,4 persen dana IPO sisanya akan dijadikan setoran modal untuk PT Platinum Sinema yang memiliki kepemilikan saham 99,99 persen.

Dengan dana tersebut, produksi film dan sinetron dari calon emiten milik dinasti Punjabi tersebut berpotensi akan semakin gencar pada tahun ini.

Adapun, beberapa film yang diproduksi oleh Tripar Multivision di antaranya yakni Soekarno (2013), 3 Srikandi (2016), Kawin Kontrak (2008), hingga Tersanjung (2021). Selain itu, perseroan juga memproduksi sekuel film horror yang terkenal seperti Kuntilanak (2006-2018) dan Pulau Hantu (2007-2012).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper