Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi LPKR Bengkak, Ini Pesan Putra Mahkota Grup Lippo John Riady

Lippo Karawaci (LPKR) membukukan penurunan pendapatan dan peningkatan rugi bersih sepanjang 2022. CEO LPKR John Riady pun buka suara.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk., John Riady yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Siloam Hospitals Tbk. (ketiga dari kanan), dan Camat Kelapa Dua Tangerang, Prima Saras Puspa, (kedua dari kiri) meninjau lahan produktif di Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang./ Istimewa
CEO PT Lippo Karawaci Tbk., John Riady yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Siloam Hospitals Tbk. (ketiga dari kanan), dan Camat Kelapa Dua Tangerang, Prima Saras Puspa, (kedua dari kiri) meninjau lahan produktif di Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang./ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), mencatatkan penurunan pendapatan dan rugi bersih membengkak sepanjang 2022. CEO LPKR John Riady pun buka suara.

Berdasarkan laporan keuangan LPKR sampai dengan akhir 2022, Perseroan membukukan pendapatan Rp14,80 triliun. Jumlah tersebut turun 10,41 persen dari tahun sebelumnya (yoy) di Rp16,52 triliun. 

Dari pendapatan tersebut setelah dikurangi pajak final, LPKR mengantongi pendapatan bersih Rp14,67 triliun pada 2022, turun 9,07 persen dari tahun sebelumnya Rp16,13 triliun. 

Adapun pendapatan dari segmen real estat pada 2022, yang bersumber dari penjualan hunian, toko, apartemen dan lain-lain sebesar Rp4,13 triliun. Jumlah ini turun dari pada 2021 sebesar 5,12 triliun. 

Selanjutnya, pendapatan dari sektor layanan kesehatan yang ditopang oleh anak usaha LPKR, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), menyumbang pendapatan terbesar untuk Perseroan sepanjang 2022 dengan capaian senilai Rp9,51 triliun. Capaian tersebut meningkat dari tahun sebelumnya Rp9,38 triliun. 

Sementara itu, sektor bisnis lifestyle terus menunjukkan pemulihan dengan peningkatan pendapatan 15 persen qoq menjadi Rp332 miliar pada kuartal IV/2022. Namun, jika dilihat secara tahunan, pendapatan Perseroan dari segmen lifestyle senilai Rp1,15 triliun, turun dari pada 2021 senilai Rp2,02 triliun.  
Perseroan membukukan laba kotor senilai Rp6,14 triliun atau naik 10,79 persen. Namun, perseroan masih mencatat rugi bersih sebesar Rp2,69 triliun, membengkak dari tahun sebelumnya hanya Rp1,60 triliun. 

Adapun, total aset perseroan mengalami penurunan hingga akhir 2022 menjadi Rp49,87 triliun. Jumlah tersebut turun dari tahun 2021 sebesar Rp52,08 triliun. Penurunan aset disebabkan kenaikan liabilitas dan penurunan ekuitas. 

Liabilitas LPKR hingga akhir 2022 tercatat naik menjadi Rp30,71 triliun, dari pada 2021 senilai Rp29,59 triliun. Liabilitas jangka pendek Perseroan mencapai Rp9,32 triliun dan liabilitas jangka panjang mencapai Rp21,40 triliun. 

Sementara itu, total ekuitas Perseroan turun dari Rp22,48 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp19,13 pada akhir 2022.  

Meski masih membukukan rugi, Group CEO LPKR John Riady mengatakan bangga dengan kinerja keuangan dan pencapaian bisnis LPKR pada 2022, dengan masih adanya pertumbuhan yang berkelanjutan dan peningkatan operasional pada unit-unit bisnis LPKR. 

"Namun demikian, kami menyadari latar belakang ekonomi makro yang menantang, dan perlu menyesuaikan strategi kami untuk memitigasi dampak keuangan dari ketidakpastian ekonomi yang lebih besar dan kenaikan suku bunga, di antara faktor-faktor lainnya," ungkapnya dalam keterangan pers, Senin (3/4/2023). 

Memasuki tahun 2023 LPKR akan fokus untuk menyelesaikan serah terima proyek tepat waktu dan menangkap lebih banyak permintaan melalui peluncuran produk baru. LPKR juga akan mempertahankan kinerja operasional yang kuat dari bisnis layanan kesehatan dan lifestyle.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper