Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Metland (MTLA) Tumbuh 5,89 Persen, Ditopang Recurring Income

Salah satu pendorong kenaikan laba bersih Metland (MTLA) adalah peningkatan pendapatan berulang dari segmen dan hotel hingga 44 persen.
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com
Metland Transyogi, salah satu proyek besutan PT Metropolitan Land Tbk./metlandtransyogi.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) atau Metland mencatatkan laba bersih sebesar Rp395,31 miliar atau naik 5,89 persen sepanjang 2022. Laba bersih tersebut ditopang oleh adanya peningkatan recurring income atau pendapatan berulang dari mal dan hotel.

Direktur MTLA Olivia Surodjo mengatakan salah satu pendorong kenaikan laba bersih adalah dengan peningkatan pendapatan berulang dari segmen dan hotel hingga 44 persen. Faktor lain yang mendorong laba bersih MTLA adalah pemanfaatan program Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang berakhir pada September 2022.

“Kenaikan recurring revenue dari mal dan hotel sebesar kurang lebih 44 persen, menjadi salah satu pendorong dari kenaikan laba bersih,” ujar Olivia kepada Bisnis, Minggu (2/4/2023).

Adapun MTLA juga mencatatkan adanya penurunan penjualan tanah dan/atau bangunan. Hal ini disebabkan oleh berakhirnya program PPN DTP. Hal ini membuat pembeli mengambil opsi untuk menyicil DP rumah indent yang baru akan diserahterima pada 2023.

“Sehingga walaupun marketing sales tumbuh, tapi pengakuan penjualan sebagian belum bisa diakui di 2022,” tuturnya.

Berkaca dari capaian di 2022, MTLA memproyeksikan pendapatan dan laba dapat tumbuh sekitar 10 persen pada 2023. Unit usaha residensial masih menjadi fokus kerja MTLA.

MTLA juga tengah mempersiapkan proyek residensial baru, yakni Metland Cikarang yang rencana penjualannya akan dimulai pada semester II/2023. Selain itu, MTLA juga memfokuskan pada proyek komersial yang sudah pre-opening, yakni Hotel Horison Ume Suites & Villas Ubud di Bali.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, MTLA mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,38 triliun sepanjang 2022. Pendapatan ini naik 15,49 persen dari Rp1,19 triliun pada periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).

Secara rinci, MTLA mencatatkan pendapatan sewa ruangan sebesar Rp191,61 miliar atau naik 18,76 persen, dan pendapatan dari kontrak kepada pelanggan sebesar Rp1,19 triliun atau naik 12,55 persen.

Adapun pendapatan dari kontrak kepada pelanggan terdiri dari penjualan real estat, pendapatan hotel, dan pendapatan usaha lainnya.

Penjualan tanah dan/atau bangunan turun 4,84 menjadi Rp789,57 miliar, kavling tanah meningkat 74,28 persen menjadi Rp86,79 miliar, ruko naik 69,92 persen menjadi Rp43,81 miliar, serta apartemen dan kantor naik 13,59 menjadi Rp7,89 miliar.

Sementara itu pendapatan hotel tercatat meningkat 37,93 persen menjadi Rp122,49 miliar.

Kemudian beban langsung dan beban pokok pendapatan MTLA meningkat 11,59 menjadi Rp671,08 miliar sepanjang 2022. Beban tersebut meningkat dibandingkan dengan Rp593,27 miliar secara YoY.

Jumlah aset MTLA mencapai Rp6.73 triliun sepanjang 2022. Aset tersebut naik dari Rp6.4 triliun dibanding akhir Desember 2021.

Jumlah liabilitas MTLA turun menjadi Rp1,98 triliun sepanjang 2022. Jumlah liabilitas tercatat mencapai Rp2 triliun per 31 Desember 2021.

Sementara itu, jumlah ekuitas MTLA mencapai Rp4,75 triliun sepanjang 2022. Jumlah tersebut naik dari Rp4,4 triliun pada akhri 2021. Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan 13,72 persen dari Rp652,36 miliar menjadi Rp756,14 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper