Bisnis.com, JAKARTA — PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tengah berupaya memangkas beban tetapi di saat yang sama target pendapatan dipatok tinggi. Mungkinkah hal itu terjadi?
Komisaris Goto Gojek Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan perseroan telah mengurangi promosi ke pelanggan dan juga merchant. Menurutnya masih ada cara lain seperti meningkatkan keamanan dibandingkan terus memberikan subsidi.
"Kami ingin mereka pakai produk [GOTO] kami karena mereka nyaman, jadi bukan sekedar transaksional karena diskon tapi lebih ke emosional," katanya dikutip Jumat, (17/2/2023).
William menambahkan dalam sedekade terakhir, industri startup kerap menerima pendanaan. Hal itu membuat persaingan antara platform begitu ketat sehingga aksi bakar uang terjadi untuk memenangkan pasar. Namun dia menegaskan upaya tersebut tidak akan ditempuh lagi oleh perseroan.
"Kami memang memberikan promosi tetapi hal itu tidak pernah menjadi jurus utama kami,"imbuhnya.
Direktur Utama Goto Gojek Tokopedia Andre Soelistyo menambahkan untuk mendongkrak pendapatan bisa dilakukan bersamaan dengan melakukan efisiensi. Salah satunya dengan cara meningkatkan penghasilan para mitra.
Baca Juga
"Mendorong pendapatan tidak selalu menaikkan harga. Bisa juga dengan mengefisienkan ekosistem kami agar para mitra bisa meraih keuntungan. Dari situ baru kami charge sedikit," katanya.
Sementara itu, Chief Human Resources Officer GOTO Melissa Siska membeberkan GOTO bakal mengefisienkan bisnis advertising. Dengan begitu para mitra bisa menjangkau calon pembeli sesuai target pasar masing-masing.
Dia berharap dengan begitu, keuntungan yang diterima mitra semakin besar sehingga mereka bisa semakin loyal menggunakan platform GOTO. "Fokus kami adalah inovasi agar para mitra bisa menggapai pelanggan yang sesuai target," ungkapnya.
Di sisi lain, Tim Riset CGS CIMB menargetkan saham GOTO bisa dikerek naik ke Rp150. Hal itu menyusul proyeksi anyar dari perseroan yang bisa mencapai profitabilitas lebih cepat.
"Kami menaikkan rating kami dari tahan menjadi beli dengan target harga yang lebih tinggi Rp150 per saham dari sebelumnya Rp115 per saham. Kami meningkatkan target karena melihat prospek monetisasi yang lebih baik dan inisiatif pemotongan biaya dari manajemen," tulis tim. Mereka menilai profitabilitas GOTO bakal didorong oleh pengoptimalan pendapatan, pengendalian biaya dan pengenalan fitur baru dalam ekosistem.
Fokus GOTO mempertebal peningkatan pendapatan lewat jalur jasa iklan sejalan dengan tren industri. Di Amerika Serikat, perusahaan serupa yakni Uber dan Lyft pun melaporkan pertumbuhan signifikan dari bisnis iklan yang baru mereka rintis.
Kedua perusahaan tersebut menyebutkan bahwa bisnis iklan penting untuk pertumbuhan bisnis mereka. Uber bahkan mengatakan di kuartal terakhir, bisnis iklan yang menjadi motor pendapatan secara keseluruhan.
“Kami melampaui US$500 juta sales dari bisnis ads kami yang di mana jumlah pengiklan bertambah 80% dibandingkan tahun lalu,” ujar CEO Uber Dara Khosrowshahi dalam paparan kinerja perusahaan.
Menurut analis di Bernstein Research, Nikhil Devnani, iklan merupakan bisnis dengan margin yang tinggi sehingga pertumbuhan bisnis di iklan dapat membantu perusahaan untuk mencapai target EBITDA.