Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinnacle Persada Targetkan Dana Kelolaan Bisa Rp2,6 Triliun, Ini Strateginya

PT Pinnacle Persada Investama menargetkan pertumbuhan dana kelolaan 20 persen pada 2023. Target dana kelolaan Pinnacle pada 2023 diharapkan Rp2,6 triliun.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pinnacle Persada Investama menargetkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 20 persen pada 2023. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dana kelolaan Pinnacle mencapai Rp2,24 triliun.

Artinya dengan ekspektasi pertumbuhan 20 persen, target dana kelolaan Pinnacle pada 2023 diharapkan mencapai Rp2,68 triliun.

Direktur Utama Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan secara industri total dana kelolaan reksa dana di Indonesia turun Rp71.8 Trilliun  atau 12,38 persen. Namun, Pinnacle masih mencatatkan pertumbuhan AUM secara positif naik 3,5 persen.

 “Total dana kelolaan kami per akhir Desember mencarap Rp2,24 Trilliun, dan pertumbuhan paling banyak di kategori RD ETF (exchange traded fund) yang mencapai pertumbuhan AUM sebesar 70 persen. Kami berharap di tahun 2023 bisa mencatatkan pertumbuhan diatas 20 persen,” kata Guntur saat dihubungi Bisnis, Senin (16/1/2023).

Untuk merealisasikan target, Pinnacle akan memperluas jaringan distribusi ritel. Pada saat ini, ungkap Guntur, mayoritas investor di Pinnacle masih institusi.

Namun, selama dua sampai tiga tahun terakhir pihaknya ingin memperluas jalur distribusi ritel dengan melakukan kerja sama dengan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) digital.

Dia mengatakan pihaknya baru menambah kerja sama dengan tiga APERD baru yakni PINA, SayaKaya, dan SFAST. Adapun, sepanjang 2022 lalu, Pinnacle telah bekerja sama dengan 13 digital APERD yakni Bareksa, Kelola, Moduit, Ajaib, Bibit, Trimegah TRIMA ,Mirae NAVI, Tanamduit, SMARD, Motion Trade, Pluang, Invesnow.

Meski fokus untuk menjaring nasabah ritel, Pinnacle masih tetap akan memperkuat jaringan untuk menarik nasabah dari institusi.

“Untuk sekarang kami tetap memperkuat jaringan di institusi tapi pada saat yang bersamaan juga kami memperluas jaringan ritel via kerjasama dengan kanal distribusi APERD,” katanya.

Guntur berharap komposisi nasabah instansi dan ritel di Pinnacle pada tahun ini bisa menyentuh angka 60 berbanding 40. “Pinnacle kebetulan salah satu Manajer Investasi yang memiliki jaringan terbesar distribusi terbanyak dengan APERD (pada saat ini 16 mitra APERD yang sudah bekerja sama dengan kami),” katanya.

Di sisi lain, Panin Asset Management mematok target pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar Rp16 triliun pada 2023.

Jumlah tersebut naik 8,18 persen dari total AUM Panin Asset Management hingga Desember 2022 lalu yang jumlahnya Rp 14,79 triliun. Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan jumlah investor bukanlah target utama Panin pada 2023.

Dia mengatakan jumlah investor melalui pemasaran langsung  tidak bertambah banyak lantaran tenaga pemasar Panin fokus pada pelayanan dan nilai tambah ke nasabah existing. Pertambahan jumlah investor baru lebih banyak dikontribusikan dari agen penjual, terutama yang online seperti Ajaib Sekuritas.

“Jumlah investor bukan target, tapi hanya dana kelolaan. Perkiraan masih tetap ada kenaikan karena situasi ekonomi Indonesia yang tidak resesi dan lebih baik dibandingkan negara lain,” kata Rudiyanto kepada Bisnis, Senin (16/1/2023).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper