Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Korporasi Terbatas, Imbal Hasil Reksa Dana Bisa Turun

Nilai surat utang atau obligasi korporasi yang jatuh tempo lebih tinggi dari realisasi penggalangan dana akan berimbas pada kinerja reksa dana.
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai surat utang atau obligasi korporasi yang jatuh tempo lebih tinggi dari realisasi penggalangan dana akan berimbas pada kinerja reksa dana yang lebih rendah karena meningkatnya harga obligasi dan turunnya imbal hasil yang ditawarkan. 

Berdasarkan data Pefindo, nilai surat utang korporasi yang jatuh tempo pada kuartal II/2024 mencapai Rp34,75 triliun. Di sisi lain, realisasi penggalangan dana hingga kuartal I/2024 mencapai Rp26,35 triliun, lebih rendah dari nilai jatuh tempo pada kuartal I/2024 sebesar Rp30,7 triliun. 

Chief Executive Officer (CEO) Pinnacle Investment Guntur Putra menyebutkan jika nilai surat utang korporasi yang jatuh tempo lebih besar dibandingkan dengan realisasi penggalangan dana maka akan berpotensi ketersediaan obligasi korporasi menjadi lebih terbatas. 

“Ini dapat menyebabkan peningkatan permintaan terhadap obligasi yang tersedia, yang pada gilirannya dapat meningkatkan harga obligasi dan menurunkan imbal hasilnya,” kata Guntur kepada Bisnis, Selasa (14/5/2024). 

Guntur menjelaskan kinerja produk reksa dana berbasis obligasi korporasi mungkin menjadi lebih rendah, terutama jika manajer investasi kesulitan untuk mendapatkan obligasi dengan kualitas yang diinginkan. Risiko likuiditas dan risiko kredit adalah hal yang wajib diperhatikan jika berinvestasi di reksa dana berbasis obligasi korporasi. 

Untuk mengatasi hal tersebut, manajer investasi dapat mengadopsi beberapa strategi. Salah satunya adalah dengan memperluas jangkauan investasi, baik secara geografis maupun sektoral, untuk mencari obligasi korporasi yang sesuai.

Selain itu, mereka juga dapat meningkatkan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi atau memanfaatkan pasar sekunder untuk memperoleh obligasi yang diinginkan. 

“Kebetulan di Pinnacle kami lebih fokus terhadap pengelolaan RD obligasi pemerintah,” kata dia. 

Obligasi Korporasi Terbatas, Imbal Hasil Reksa Dana Bisa Turun

Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan Pinnacle dalam memilih underlying instrumen surat utang korporasi antara lain kualitas kredit emiten, likuiditas pasar, jatuh tempo, tingkat suku bunga yang ditawarkan, serta faktor-faktor ekonomi dan politik yang dapat mempengaruhi kinerja obligasi tersebut.

Terkait proyeksi Kinerja, kata Guntur, secara umum reksa dana berbasis surat utang korporasi biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti bunga yang ditawarkan oleh obligasi, kualitas kredit emiten, dan kondisi pasar secara umum. 

Dalam kondisi pasokan obligasi yang lebih terbatas seperti yang disebutkan sebelumnya, reksa dana berbasis obligasi korporasi mungkin menghadapi tantangan dalam mencapai imbal hasil yang kompetitif dibandingkan dengan produk berbasis Surat Berharga Negara (SBN), yang cenderung lebih likuid dan memiliki risiko kredit yang lebih rendah. 

“Namun, dengan manajemen investasi yang tepat dan pemilihan obligasi yang cermat, reksa dana berbasis surat utang korporasi masih dapat memberikan kinerja yang baik bagi investor,” imbuhnya. 

Senada, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menyebutkan dalam menghadapi situasi terbatasnya obligasi pihaknya aktif memperhatikan penawaran obligasi korporasi dari perusahaan sekuritas dan untuk reksa dana terproteksi. Meski demikian, masih diperlukan fasilitas untuk warehouse karena tanggal penerbitan reksa dana terproteksi belum tentu sama dengan obligasinya. 

Adapun beberapa pertimbangan dalam memilih reksa dana berbasis obligasi korporasi menurut Rudiyanto adalah memastikan peringkat obligasi korporasi minimum investment grade dan memastikan kesehatan keuangan perusahaan seperti rasio hutang masing-masing perusahaan,

“Kemudian laporan keuangan perusahaan yang masih menghasilkan pertumbuhan sales dan laba bersih setiap periode serta Good Corporate Governance,” imbuh Rudiyanto. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper