Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja hingga 20 persen pada tahun 2023. Peningkatan penjualan produk hilir hingga riset – riset terkait menjadi sejumlah upaya perusahaan untuk mengerek naik performa keuangan.
Sekretaris Perusahaan SSMS Swasti Kartikaningtyas mengatakan pihaknya optimistis mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik pada tahun 2023. SSMS membidik pertumbuhan laba bersih dan pendapatan sekitar 15 persen hingga 20 persen untuk tahun depan.
Swasti memaparkan optimisme perusahaan salah satunya ditopang oleh tingginya permintaan pada produk – produk dari sektor hilir. Oleh karena itu, SSMS berkomitmen untuk memaksimalkan penjualan ke anak usahanya, yaitu PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT).
“Penjualan kepada CBUT sebagai refinery akan kami maksimalkan, karena saat ini permintaan produk – produk CBUT sangat banyak dari luar negeri,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (27/12/2022).
Di sisi lain, SSMS juga tidak menutup kemungkinan untuk menjual hasil CPO nya ke pihak lain selain CBUT. Swasti menuturkan pihaknya terus mengkaji peluang – peluang yang ada di pasar sepanjang tahun depan.
Selain itu, SSMS juga telah mempersiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp900 miliar hingga Rp1 triliun. Penggunaan dana tersebut akan diprioritaskan untuk inovasi penelitian, digitalisasi sistem IT operasional, serta pembaharuan mekanisasi guna menggenjot produksi.
Baca Juga
Dari sisi operasional, Swasti mengatakan SSMS membidik pertumbuhan produksi CPO sekitar 20 persen untuk tahun 2023. Guna mencapai target tersebut, SSMS akan lebih memaksimalkan pemupukan dan juga peningkatan riset untuk potensial pembuahan.
Ia melanjutkan peningkatan riset dilakukan untuk mengantisipasi tingginya curah hujan pada 2023. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi perusahaan sepanjang tahun depan.
“Dengan riset internal kami terhadap pemupukan akan dapat memaksimalkan produksi tandan buah segar untuk mencapai target laba dan pendapatan,” ujarnya.
Adapun, hingga kuartal III/2022 SSMS membukukan laba bersih senilai Rp1,55 triliun. Angka tersebut melonjak 51,96 persen dari sembilan bulan pertama tahun 2021 yang sebesar Rp1,02 triliun.
Sementara itu, pendapatan perusahaan per 30 September 2022 senilai Rp5,1 triliun naik 38,58 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,68 triliun.
Secara rinci, penjualan minyak kelapa sawit ke pihak relasi mencatatkan kenaikan dari Rp3,2 triliun menjadi Rp3,6 triliun pada kuartal III/2022. Selanjutnya, penjualan inti sawit dan tandan buah segar masing – masing menyumbangkan Rp324,04 miliar dan Rp176,71 miliar.
Sementara itu, penjualan minyak kelapa sawit ke pihak ketiga tercatat sebesar Rp734,21 miliar diikuti oleh minyak inti sawit senilai Rp264,52 miliar.