Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada sesi I pada Senin (17/10/2022). Namun, saham Grup Djarum, seperti RANC dan BBCA mendapat sentimen positif rencana IPO Blibli.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 11.30 WIB, IHSG mengakhiri sesi I dengan penurunan 0,49 persen atau 27,32 poin ke level 6.787,20. Indeks bertahan di zona merah sepanjang sesi di rentang 6.747,38—6.815,09.
Kapitalisasi pasar berada di Rp8.993,46 triliun. Sebanyak 104 saham parkir di zona hijau, 441 saham melemah, dan 130 saham bergerak di tempat.
Pergerakan IHSG disebabkan oleh turunnya hampir semua indeks sektor, dipimpin oleh sektor transportasi sebesar 2,08 persen, kemudian disusul sektor industri sebesar 1,66 persen dan properti sebesar 1,48 persen. Sementara itu, sektor yang menguat hanyalah sektor kesehatan sebesar 0,32 persen.
Di tengah pelemahan indeks, anak usaha Blibli, PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) menguat 21,81 persen ke posisi 1.145. Penguatan emiten pengelola Ranch Market itu terjadi setelah induk usahanya, PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI), mengumumkan rencana IPO dengan target dana yang dihimpun maksimal Rp8,17 triliun.
Selain RANC, saham Grup Djarum lainnya, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,61 persen atau 50 poin menjadi Rp8.300.
Baca Juga
Di belakang RANC, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) dan PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) menyusul dengan kenaikan masing-masing sebesar 9,29 persen dan 9,01 persen.
Sementara itu di jajaran top losers, PT Agung Menjangan Mas Tbk. (AMMS) melemah paling dalam dengan koreksi 9,30 persen ke harga 78 per saham, disusul saham PT MD Film Tbk. (FILM) yang turun 6,99 persen.
Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) masih menjadi saham yang paling banyak ditransaksikan secara volume yakni sebanyak 3,7 miliar lembar dan nilai Rp565,5 miliar. BUMI mengakhiri sesi I di harga Rp155 atau turun 4,32 persen.
Selanjutnya, saham BIPI diperdagangkan sebanyak 1 miliar saham dengan nilai Rp137,6 miliar, BRMS senilai Rp107,2 miliar dengan volume 671,0 juta saham, dan GOTO sebanyak 643,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp134,1 miliar.
