Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika (INDY) hingga Antam (ANTM) Ramai-Ramai Bikin Joint Venture, Bisa Tambah Cuan!

Sejumlah emiten seperti Indika Energy (INDY), Aneka Tambang (ANTM), hingga Astra International (ASII) membentuk joint venture terkait kendaraan listrik.
Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn), Gogoro Inc, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk menandatangani komitmen kerja sama untuk membangun ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia dengan nilai total investasi mencapai US$8 miliar (setara Rp114 triliun). / Indika Energy
Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn), Gogoro Inc, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk menandatangani komitmen kerja sama untuk membangun ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia dengan nilai total investasi mencapai US$8 miliar (setara Rp114 triliun). / Indika Energy

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten berbondong-bondong melakukan kerja sama atau joint venture (JV) baik dengan emiten lain atau dengan perusahaan luar negeri dengan tujuan meningkatkan investasi, diversifikasi bisnis, atau ekspansi.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa JV bertujuan mewujudkan kerja sama dengan skema business to business (B2B) di antara kedua perusahaan.

“Dengan adanya langkah diversifikasi bisnis, patut diapresiasi dan akan menjadi nilai tambah bagi kinerja emiten ke depannya,” ungkap Nafan kepada Bisnis, Minggu (25/9/2022).

Di sisi lain, jika berhasil, akan banyak memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak perusahaan seperti berbagi teknologi, pengetahuan, dan investasi yang juga akan menguntungkan negara. Selain itu, bisa juga membuka lapangan kerja baru.

“JV juga umumnya dinilai positif oleh pelaku pasar dan pasar akan sangat menantikan manfaat dari JV tersebut ke topline dan bottomline emiten. Mereka pastinya menghendaki peningkatan kinerja,” katanya.

Salah satu yang langsung tercermin dalam kinerja saham adalah PT Indika Energy Tbk. (INDY) setelah mengumumkan JV dengan perusahaan asal Taiwan Foxconn untuk produksi kendaraan listrik.. Harga saham perusahaan naik 5,14 persen atau 160 poin ke Rp3.270 per saham ketika saham emiten batu bara lainnya berguguran.

Lebih lanjut, Nafan mengatakan kekurangannya adalah kerja sama yang hanya sebatas pekerjaan per proyek saja, tidak menyeluruh seperti jika melakukan akuisisi.

“Yang penting bisa menguntungkan kedua belah pihak, dan ada manfaatnya untuk membangun pertumbuhan sektor riil. Karena untuk pengembangan bisnis apa pun sebetulnya peluangnya besar,” ujarnya.

Sebagai informasi, Indika Energy melalui anak usahanya PT Mitra Motor Group (MMG) melakukan JV dengan perusahaan Singapura Foxteq Singapore Pte. Ltd. dan membentuk perusahaan gabungan PT Foxconn Indika Motor (FIM) untuk produksi mobil listrik.

JV tersebut dilaksanakan dengan modal awal total Rp68 miliar dengan perincian INDY menggelontorkan Rp39 miliar dan Foxconn Rp29 miliar.

Selain INDY, Grup Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) juga melakukan beberapa JV sepanjang 2022, di antaranya dengan Logos SE Asia Pte Ltd, dan dengan Toyota.

Selanjutnya, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga berupaya melakukan pengembangan di sektor kendaraan listrik dengan JV bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co (CBL) dan juga LG Energy Solution (LGES).

Sebelumnya, Antam, PT Industri Baterai Indonesia (Indonesia Battery Corporation/IBC), dan CBL juga telah melakukan penandatanganan framework agreement. Selain itu, Antam dan IBC juga sudah meneken framework agreement tersendiri dengan LGES.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper