Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Bos Indofood Pede Harga Indomie Tidak Naik Banyak, Intip Harga Gandum Global

Indofood tidak akan menaikkan harga mi instan Indomie terlalu tinggi karena lonjakan harga gandum sebagai bahan baku sudah melewati level puncaknya.
Indofood tidak akan menaikkan harga mi instan Indomie terlalu tinggi karena lonjakan harga gandum sebagai bahan baku sudah melewati level puncaknya.  /Ilustrasi-indofood.com
Indofood tidak akan menaikkan harga mi instan Indomie terlalu tinggi karena lonjakan harga gandum sebagai bahan baku sudah melewati level puncaknya. /Ilustrasi-indofood.com

Bisnis.com, JAKARTA —  PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) menjamin harga Indomie tidak akan naik tinggi menyusul melambungnya harga gandum. Alasannya, harga gandum sudah melewati titik tertinggi.

Mengutip data Bloomberg, pada Kamis (11/8/2022) pukul 18.15 WIB, harga gandum di Bursa Chicago (CBOT) berada di level US$883,25 per gantang. Sepanjang 2022, harga naik 9,54 persen.

Namun, harga telah menurun dari posisi puncaknya di US$1.370 per gantang pada 17 Mei 2022. Setelah mencapai puncaknya, harga gandum berangsur turun ke posisi US$800-an, seperti pada awal 2022. 

Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) sekaligus Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) Franciscus Welirang memastikan harga mi instan Indomie tidak akan meningkat sampai 3 kali lipat sebagaimana dikhawatirkan publik belakangan. Di sisi lain, harga gandum internasional terpantau turun.

Sosok yang akrab disapa Franky tersebut mengatakan harga gandum mencapai level tertinggi pada Mei 2022 dan akan tiba di Indonesia pada Agustus ini.

“Saya kira harga tidak akan naik sampai 3 kali lipat. Harga gandum tertinggi sudah lewat dan sepertinya tidak akan naik lagi,” katanya kepada Bisnis, Rabu (10/8/2022).

Dia menyebutkan tren penurunan harga gandum didukung oleh membaiknya panen di Kanada dan Amerika Serikat, salah satu pemasok gandum terbesar untuk Indonesia. Di sisi lain, kenaikan harga gandum untuk bahan baku tepung dan mi instan telah diikuti dengan penyesuaian harga jual sejak 2021.

“Harga gandum sudah memperlihatkan tren kenaikan sejak 2021 dan tidak semata-mata karena konflik Ukraina-Rusia, tetapi juga karena panen yang kurang baik di Amerika Utara,” lanjutnya.

Pada akhir 2021, harga terigu serbaguna dan protein tinggi telah naik 6 persen, sementara tepung protein rendah naik 15 persen. Di sisi lain, anak usaha INDF, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) yang merupakan produsen mi instan Indomie juga telah menaikkan harga jual dalam beberapa bulan terakhir.

Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia dalam risetnya tengah bulan lalu menjelaskan bahwa tren penurunan harga gandum akan menopang penguatan margin earning before interest and tax (EBIT) ICBP.

Meski lonjakan harga gandum sejak awal tahun ini telah memicu Indofood menaikkan harga jual rata-rata, tetapi posisinya sebagai pemimpin di pasar konsumer memungkinkan stabilnya penjualan ICBP. Perseroan diketahui mencatatkan pangsa pasar mie instan nasional di angka 70 persen.

“Perlu dicatat bahwa ICBP masih berhasil mencatat pertumbuhan volume penjualan di kuartal I/2022, meskipun menaikkan harga jualnya pada Desember 2021 (4 persen)," ujar Pebe.

Kenaikan harga itu menjadi salah satu pendorong meningkatkan pendapatan ICBP pada kuartal I/2022 sebesar 13,9 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp17,2 triliun. Angka itu sesuai dengan proyeksi Samuel Sekuritas atau 27,9 persen dari prediksi untuk sepanjang 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper