Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Acset ACST Masih Tahan Belanja Modal, Tahun Depan Mulai Ekspansi

PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih cenderung menahan belanja modal dan akan memacu ekspansi tahun depan.
PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih cenderung menahan belanja modal dan akan memacu ekspansi tahun depan. /acset
PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih cenderung menahan belanja modal dan akan memacu ekspansi tahun depan. /acset

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) masih menahan belanja modal atau capital expenditure pada tahun ini. Ke depan, belanja modal bakal disiapkan sesuai penambahan proyek yang ada.

David Widjaja, Direktur Keuangan dan Legal Acset Indonusa, menjelaskan belanja modal sangat sangat bergantung kebutuhan rencana penggunaan proyek yang dilakukan karena tidak terlalu banyak realisasi pada periode 2021-2022.

"Kami banyak ekspansi di 2018--2019 lalu, tahun-tahun ini kondisi Covid-19 masih berkaitan dengan proyek-proyek sebelumnya tidak merealisasikan belanja modal tahun lalu dan tahun ini," jelasnya, Rabu (10/8/2022).

Menurutnya, sektor konstruksi tidak terlalu banyak membutuhkan aset dan lebih menyesuaikan dengan kebutuhan proyek.

Dalam grup, ACST mencoba melengkapi value chain yang ada melalui anak perusahaan yang bergerak di bidang rental alat berat, jasa formwork, rental passenger hoist dan tower crane, maupun entitas asosiasi yang menyediakan jasa concrete pumping.

"Belanja modal akan digunakan untuk menambah dan mengganti alat produksi ACSET yang sudah habis masa pakainya," tambahnya.

Ke depan, ACST lanjutnya, eksansi bergantung pada proyek baru yang dikerjakan. Saat ini, peralatan ACST sudah cukup banyak di anak usaha.

"Kami coba optimalisasi dahulu, sambil melihat kebutuhan alat yang masih belum punya, kalau ada kebutuhan lebih yang belum dimiliki akan spend capex di tahun depan. Belanja modal yang dilakukan ACST akan sangat menyesuaikan rencana pencapaian proyek ke depan," terangnya.

ACST pada kuartal kedua tahun 2022 membukukan pendapatan sebesar Rp508,7 miliar atau turun sebesar 21,01 persen dari Rp644,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Perseroan mencatatkan penurunan biaya keuangan menjadi sebesar Rp7,9 miliar atau turun sebesar 80,9 persen dari Rp41,5 miliar pada kuartal kedua periode yang sama tahun 2021.

Corporate Secretary dan Investor Relations Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menegaskan di periode ini, rugi bersih Acset turun sebesar 25,3 persen dari Rp153,2 miliar pada kuartal kedua tahun 2021 menjadi Rp114,5 miliar di periode yang sama di tahun 2022.

"Pandemi yang turut berkontribusi dalam terhambatnya penyelesaian proyek berjalan maupun penundaan tender yang diikuti masih menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja Perseroan pada periode ini," jelasnya dalam keterangan, Kamis (28/7/2022).

Namun, emiten berkode ACST ini tetap fokus pada usaha perbaikan internal yang bertujuan memperkuat fundamental, sehingga siap melaju seiring pemulihan yang akan terjadi di industri konstruksi yang mulai dirasakan.

Operational excellence yang dilakukan secara masif dan berkelanjutan tercermin dalam penurunan biaya serta penurunan rugi bersih dibandingkan dengan periode lalu.

Sepanjang Semester I/2022, ACSET mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp516,4 miliar atau naik sebesar 169,8 persen dari Rp191,4 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Perolehan kontrak baru tersebut terdiri atas proyek pondasi dan infrastruktur. Dalam sektor pondasi, beberapa kontrak baru yang berhasil diraih di antaranya LRT City Jatibening dan Soil improvement Batang.

Seluruh proyek pondasi tersebut dikerjakan oleh anak usaha ACST yakni PT Acset Pondasi Indonusa. Sementara itu, pada sektor infrastruktur, ACST mendapatkan kontrak baru di pekerjaan penambahan lajur Tol Tangerang – Merak.

Berdasarkan kontribusi per lini bisnis dalam perolehan pendapatan periode ini didominasi oleh sektor konstruksi sebesar 41 persen, disusul sektor infrastruktur sebesar 36 persen, dan pondasi sebesar 23 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper