Bisnis.com, JAKARTA - Tiga perusahan akan mencatatkan sahamnya untuk pertama kali (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/8/2022). Ketiga perusahaan tersebut adalah adalah PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk. (TOOL) atau Nankai, PT Klinko Karya Imaji Tbk. (KLIN), dan PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH).
TOOL melepas 410 juta saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp127 per saham, sehingga dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini sebesar Rp52,07 miliar. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia ditunjuk jadi penjamin pelaksana emisi efek IPO TOOL.
Rohartindo juga menerbitkan waran seri I sebanyak 205 juta lembar atau 12,5 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Waran akan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 2 saham baru berhak atas pembelian 1 waran dengan harga pelaksanaan Rp500 yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak diterbitkan, sampai dengan 18 bulan berikutnya.
TOOL bergerak di bidang perkakas dan peralatan rumah tangga serta koper. Merek produk yang dimiliki TOOL saat ini adalah Nankai, Varem, Kovea, American Eagle, Rubystar, SNZO, VVIP, JUNIOR, Airwheel yaitu smart robotic luggage.
Selanjutnya, PT Klinko Karya Imaji Tbk. (KLIN) melepas sebanyak 230 juta saham baru atau 17,59 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp10 per saham.
KLIN menetapkan harga penawaran Rp100 per saham dengan jumlah dana yang diraih dari IPO mencapai Rp23 miliar. PT Elit Sukses Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini.
Baca Juga
PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) yang telah melakukan masa penawaran pada 2–5 Agustus 2022 melepas 200 juta saham atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp50 per saham. BUAH menetapkan harga final Rp388 per saham sehingga dana yang diraih dari IPO ini adalah sebanyak Rp77,6 miliar.
Dana yang diperoleh BUAH dari penawaran umum ini sekitar 75 persen akan digunakan untuk modal kerja yang mencakup pembayaran utang dagang, pembelian barang dagang, dan kegiatan operasional. Kemudian sisanya sebesar 25 persen akan digunakan untuk membangun cold storage cabang baru perseroan untuk menjangkau daerah-daerah yang belum terjangkau, tetapi memiliki potensi bisnis.
Vice President of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan IPO ketiga emiten tersebut relatif kecil. Namun dari sisi bisnis, dia memandang ketiga emiten ini cukup prospektif di tengah pemulihan ekonomi.
“Terkait aktivitas masyarakat yang sudah pulih dan tingginya pertumbuhan ekonomi membuat sektor consumer goods memiliki prospek yang baik. Sepanjang dana IPO dapat dimanfaatkan untuk ekspansi dan menambah kapasitas usaha, maka dapat dipertimbangkan oleh investor,” kata Wawan, Senin (8/8/2022).
Wawan mengatakan investor bisa mempertimbangkan fundamental, prospek bisnis, dan likuiditas para emiten anyar ini sebelum melakukan investasi pada sahamnya.
Menurutnya, likuiditas saham berkapitalisasi kecil cenderung kurang. Oleh karena itu, investor perlu memastikan fundamental perusahaan dalam kondisi baik untuk hold jangka panjang.
“Dalam memilih saham sebaiknya investor menganalisis tiga hal yaitu fundamental, prospek bisnis dan likuiditasnya,” tambahnya.
Pendapatan TOOL sampai 31 Maret 2022 tercatat berjumlah Rp20,69 miliar, turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp30,27 miliar. Sepanjang 2021, pendapatan TOOL mencapai Rp111,44 miliar atau naik 4,26 persen yoy dibandingkan dengan Rp106,88 miliar dibandingkan dengan 2021.
Adapun untuk KLIN, perseroan membukukan penjualan Rp1,30 miliar per 31 Maret 2022, naik dari posisi kuartal I/2021 Rp636,21 juta. Sepanjang 2021, KLIN mencetak pendapatan sebesar Rp3,94 miliar.
Sementara itu, penjualan bersih BUAH sampai kuartal I/2022 mencapai Rp280,33 miliar atau naik 31,73 persen dibandingkan dengan Rp212,80 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Selama tiga bulan pertama 2022, BUAH mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,46 miliar atau naik 30,32 persen dari Rp2,65 miliar pada kuartal I/2021.