Bisnis.com, JAKARTA — Emiten distributor buah, PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) berencana membagikan dividen sebesar Rp21 per saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 2 Mei 2025.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Selasa (29/4/2025), jumlah tersebut memiliki total nilai sebesar Rp21 miliar atau mencerminkan rasio pembagian dividen sekitar 59,6% dari perolehan laba bersih tahun buku 2024.
Pada tahun lalu, BUAH mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,2 triliun atau tumbuh 24% dibandingkan dengan pendapatan 2023 yang tercatat Rp1,7 triliun.
Meski kinerja pendapatan tumbuh, laba bersih tahun berjalan perseroan terkoreksi menjadi Rp35,2 miliar dari tahun sebelumnya yang meraih laba Rp38,7 miliar.
Direktur Utama Segar Kumala Indonesia, Renny Lauren, mengatakan bahwa penurunan itu dipicu oleh kenaikan biaya operasional dan harga pokok penjualan, terutama untuk produk buah segar di tengah pelemahan daya beli masyarakat.
“Di tengah gejolak perekonomian dan penurunan daya beli, margin kami memang tertekan. Namun, kami bersyukur masih mampu menjaga kinerja operasional dan tetap mengalokasikan dividen untuk para pemegang saham,” ujar Renny.
Baca Juga
Sementara itu, dia memaparkan sejumlah faktor yang mendorong pertumbuhan pendapatan. Beberapa di antaranya sektor buah impor yang mencetak penjualan sebesar Rp2,1 triliun atau tumbuh 24% year on year (YoY).
Selain itu, kontribusi dari segmen unggas beku yang juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 55% secara tahunan menjadi Rp42,9 miliar.
“Capaian ini melebihi target pendapatan Rp2 triliun yang kami tetapkan sebelumnya untuk tahun buku 2024. Kami berterima kasih kepada mitra dan seluruh stakeholder atas kepercayaan dan dukungannya,” tutur Renny.
Untuk tahun ini, dia menyatakan bahwa manajemen telah menyiapkan sejumlah strategi penetrasi pasar baru guna mengantisipasi ketidakpastian ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.
_____________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.