Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DCI Indonesia (DCII) Catat Laba dan Pendapatan Melejit di Semester I/2022

Tidak hanya laba, pendapatan DCI Indonesia (DCII) juga tercatat tumbuh sebesar 22,10 persen secara tahunan pada semester I/2022.
Otto Toto Sugiri, mendulang kekayaan berkat saham data center PT DCI Indonesia Tbk. (DCII).
Otto Toto Sugiri, mendulang kekayaan berkat saham data center PT DCI Indonesia Tbk. (DCII).

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten data center milik Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) mencatatkan pertumbuhan baik dari sisi top line maupun bottom line pada semester I/2022.

Berdasarkan laporan laba keuangan per 30 Juni 2022, Jumat (29/7/2022), emiten dengan kode DCII tersebut membukukan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 29,28 persen. Di mana laba tahun berjalan paruh pertama tahun ini naik menjadi Rp143,01 miliar, sedangkan pada semester I/2021 tercatat sebesar Rp110,62 miliar.

Tidak hanya laba, pendapatan perseroan juga tercatat tumbuh sebesar 22,10 persen menjadi Rp458,17 miliar semester I/2022, sementara pada periode yang sama di tahun sebelumnya menghasilkan pendapatan Rp375,23 miliar.

Adapun sumber pendapatan perseroan jika berdasarkan sisi jasa berasal dari colocation dan lain-lain yang keduanya sama-sama mengalami pertumbuhan, dan hal yang sama jika dilihat dari sisi penjualan kepada pihak ketiga maupun pihak berelasi.

Jasa colocation perseroan pada kuartal II tahun ini naik dari Rp355,17 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp434,14 miliar. Sementara pendapatan dari jasa lain-lain juga naik dari Rp20,06 miliar menjadi Rp24,03 miliar.

Sementara itu, dari pendapatan tersebut, DCII mencatatkan peningkatan penjualan untuk pihak ketiga menjadi Rp446,03 miliar dari sebelumnya sebesar Rp364,33 miliar. Peningkatan penjualan kepada pihak berelasi juga terjadi, dari sebelumnya Rp10,90 miliar menjadi Rp12,14 miliar.

Berlanjut pada total aset, DCII juga mencatatkan peningkatan jika dibandingkan dengan laporan per 31 Desember 2021. Di mana jumlah aset perseroan pada semester I/2022 naik menjadi Rp3,07 triliun, sedangkan sebelumnya sebesar Rp2,99 triliun.

Total ekuitas perseroan juga meningkat dari Rp1,21 triliun pada tutup buku 2021 menjadi Rp1,36 triliun pada semester pertama 2022.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan justru menurun dari Rp1,78 triliun pada semester II/2021 menjadi Rp1,71 triliun pada semester I/2022.

Sebelumnya pada keterbukaan informasi, Direksi DCI Indonesia mengungkapkan pemegang saham telah menyetujui penyesuaian bidang usaha perseroan dalam Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada 8 Juli 2022.

Pemegang saham ungkap direksi telah menyetujui untuk menyesuaikan bidang usaha Aktivitas Telekomunikasi dengan Kabel dan bidang usaha Internet Service Provider yang sebelumnya tercatat sebagai kegiatan usaha penunjang menjadi kegiatan usaha utama perseroan.

Berdasarkan data Bloomberg pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (29/7/2022), saham DCII tercatat naik 1,12 persen atau 400 poin sehingga membawanya parkir pada posisi 36.000 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp85,81 triliun.

Meski pada hari ini mengalami kenaikan saham, dalam sepekan ini saham DCII telah melemah 8,86 persen dan sepanjang tahun telah turun sebanyak 18,14 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper