Bisnis.com, JAKARTA — Emiten transportasi dan pengelola travel, PT Weha Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) mencatatkan peningkatan kinerja pada semester I/2022, antaralain penjualan yang mencapai Rp77 miliar, meningkat 98 persen secara tahunan.
Direktur Utama Weha Transportasi Indonesia Andrianto Putera Tirtawisata mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi katalis peningkatan kinerja perseroan tahun ini. Salah satunya terkait kebijakan pemerintah.
“Pembukaan ekonomi merupakan titik awal dari perbaikan situasi pandemi Covid-19, lalu kebijakan pemerintah yang memperbolehkan mudik setelah adanya pelarangan pada 2 lebaran sebelumnya, hal ini membuktikan adanya pemulihan di sektor transportasi,” papar Andrianto dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (18/7/2022).
Katalis lainnya berasal dari perbaikan nilai jual dan peningkatan utilisasi kendaraan yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi nasional yang perlahan mulai pulih, serta adanya penetrasi bisnis logistik.
Selain itu, pengembangan dan pengoptimalan digitalisasi perseroan dinilai meningkatkan kinerja WEHA.
Andrianto meyakini, di semester II/2022 sektor transportasi akan semakin pulih seiring dengan lonjakan kenaikan harga tiket pesawat dan kereta api.
Baca Juga
Lebih lanjut, bisnis travel mulai mendapat permintaan cukup besar, terlebih dengan meningkat pemesanan tiket atau transaksi secara daring. Hal ini menjadi sentimen positif bagi WEHA untuk mendongkrak kinerja ke depan.
“Perubahan tren masyarakat melakukan transaksi offline menjadi online akan membantu mempercepat penetrasi perseroan dalam bisnis logistik,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Weha Transportasi Indonesia mencatatkan laba bersih yang meroket pada semester I/2022 senilai Rp6 miliar. Pasalnya, pada periode yang sama tahun lalu perseroan masih mengalami kerugian senilai Rp7 miliar.
Pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (18/7/2022) pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I saham WEHA terpantau naik 0,58 persen ke posisi Rp173.
Dalam sebulan, saham dengan kapitalisasi pasar Rp153,35 miliar ini terkerek 10,90 persen.
