Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Berfluktuasi, Semakin Dekati Rp15.000 per Dolar AS

Selain rupiah, mata uang lain di kawasan Asia lain yang dibuka menguat di antaranya yen Jepang naik 0,11 persen, yuan China naik 0,07 persen, dan dolar Singapura naik 0,02 persen.
Petugas bank menunjukkan uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (28/6/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Petugas bank menunjukkan uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (28/6/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau berfluktuasi pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (4/7/2022). Sementara beberapa mata uang lain di kawasan Asia terlihat perkasa. 

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda terpantau dibuka menguat 7,00 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.935,50 per dolar AS. Sementara itu, pada pukul 09.10 WIB, indeks dolar AS melemah 0,07 persen di posisi 105,0620.

Selain rupiah, mata uang lain di kawasan Asia lain yang dibuka menguat di antaranya yen Jepang naik 0,11 persen, yuan China naik 0,07 persen, dolar Singapura naik 0,02 persen, dan won Korea Selatan naik 0,01 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, baht Thailand terpantau melemah 0,24 persen, peso Filipina melemah 0,13 persen, ringgit Malaysia turun 0,05 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,02 persen terhadap dolar AS.

Kendati demikian, rupiah berbalik arah ke zona merah pada 09.30 WIB dengan pelemahan 0,04 persen atau 5,5 poin ke Rp14.948 per dolar AS. 

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya mengatakan dolar AS kembali menguat terhadap mata uang utama, seiring dengan aksi investor yang mempertimbangkan dorongan dari kebijakan The Fed serta adanya risiko resesi AS.

Pada pekan lalu, indeks dolar AS telah naik 0,7 persen karena potensi perlambatan global memperkuat daya tarik greenback sebagai safe haven.

Sementara itu, The Fed telah menaikkan suku bunga 150 basis poin sejak Maret 2022, di mana 75 poin berasal dari kebijakan hasil pertemuan Juni 2022 dan merupakan kenaikan terbesar sejak 1994.

"The Fed diperkirakan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan Juli demi menangkal dampak inflasi," kata Ibrahim dalam riset harian, dikutip Senin (4/7/2022).

Dari dalam negeri, Indonesia mengalami inflasi sebesar 4,35 persen secara tahunan dan merupakan yang tertinggi sejak Juni 2017. Angka inflasi ini juga lebih tinggi daripada estimasi para analis.

Kementerian Keuangan sebelumnya memperkirakan inflasi hingga akhir 2022 akan mencapai 4,5 persen yang dipengaruhi oleh lonjakan harga komoditas global, imbas dari disrupsi rantai pasok dan konflik Rusia-Ukraina.

Mengutip Bloomberg di sesi Asia, Senin (4/7/2022), indeks AS dolar tergelincir, sementara komoditas lain seperti minyak mentah mendekati US$108 per barel dan Bitcoin melayang tepat di atas level US$19.000. 

Di Amerika dan negara lain, tanda-tanda kelemahan ekonomi menjadi lebih jelas dalam segala hal mulai dari pengeluaran pribadi hingga manufaktur. Investor semakin khawatir tentang resesi dan implikasinya daripada berfokus pada tekanan harga yang meningkat.

“Psikologi pasar bergeser secara radikal dari kekhawatiran inflasi ke yang sekarang di mana kami sangat fokus pada pertumbuhan,” kata Chris Weston, kepala penelitian Pepperstone Group, menulis dalam sebuah catatan.

Salah satu ketakutan pelaku pasar sekarang adalah bahwa The Fed akan terlalu lambat dalam menaikkan kembali suku bunganya. Di Cina, kasus Covid terus meningkat selama akhir pekan, sehingga menjadi ujian lain untuk strategi pemerintah setempat dalam mencoba menghilangkan lockdown.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper