Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Komisaris perusahaan properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) tercatat memborong saham perseroan dengan nilai mencapai Rp4,5 miliar.
Mengutip keterangan resmi perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Muktar Widjaja selaku presiden komisaris perseroan membeli 5.014.500 saham dengan nilai rata-rata pembelian per saham Rp899,99.
Muktar Widjaja pun merogoh kocek Rp4,51 miliar. Saham BSDE yang dibeli untuk investasi tersebut ditransaksikan dari tanggal 14 Juni 2022 hingga 22 Juni 2022.
Sebelumnya, pada Mei 2022 Muktar Widjaja juga melakukan pembelian saham BSDE sebanyak 2.179.600 saham dengan nilai Rp917,49 per saham, sehingga total transaksi mencapai Rp1,99 miliar.
Total jumlah kepemilikan saham BSDE oleh Muktar Widjaja kini berjumlah 103.620.800 saham, dari sebelumnya 98.606.3033 saham.
Sebagai informasi, persentase kepemilikan saham BSDE dipegang oleh PT Paraga Arta Mida sebesar 33,2 persen dan PT Ekacentra Usahamaju sebesar 25,6 persen. Keduanya bertindak sebagai pengendali saham.
Baca Juga
Adapun sisanya 39,87 persen digenggam oleh masyarakat dan saham treasury sebesar 1,22 persen.
Sementara itu, BSDE terpantau melakukan sejumlah aksi korporasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, emiten properti grup Sinarmas tersebut rencananya akan melakukan pembelian kembali (buyback) obligasi global senilai US$270 juta yang diterbitkan oleh anak usaha Global Prime Capital Pte Ltd.
Hal ini dilakukan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan agar sejumlah proyek di tahun ini dapat berjalan mulus.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya menjelaskan, perseroan memiliki fundamental permodalan yang dinilai solid untuk menjamin pendanaan dan penyelesaian proyek properti sebagai langkah mitigasi risiko.
Pada sesi pertama perdagangan BEI, Senin (27/6/2022) saham BSDE terlihat menghijau dengan kenaikan 0,55 persen atau setara 10 poin ke level Rp920.
Selama satu jam terakhir, saham dengan kapitalisasi pasar Rp19,48 triliun tersebut mencatatkan transaksi 2,76 juta saham dengan nilai Rp2,52 miliar.