Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Serpong Damai (BSDE) Raih Peringkat idAA dari Pefindo

Bumi Serpong Damai (BSDE) mendapatkan peringkat idAA dengan outlook stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Pengendara sepeda motor melintasi logo BSD City (BSDE) di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (9/12/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengendara sepeda motor melintasi logo BSD City (BSDE) di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (9/12/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mendapatkan peringkat idAA dengan outlook stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Selain itu, Pefindo juga memberikan peringkat idAA untuk Obligasi Berkelanjutan III/2022 dan Sukuk Berkelanjutan I/2022 milik Bumi Serpong.

Manajemen Pefindo menerangkan, pemberiang peringkat idAA bagi obligasi dan sukuk milik perseroan, didasarkan pada komitmen keuangan jangka panjang yang dimiliki oleh perseroan untuk membayar utang.

”Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas kontrak pendanaan syariah dibandingkan emiten Indonesia lainnya adalah sangat kuat,” kata manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (30/5/2025).

Selain itu, secara umum, manajemen menerangkan, pemberian peringkat idAA kepada BSDE didasarkan pada kinerja perseroan yang dinilai memiliki kekuatan bisnis.

”Peringkat ini mencerminkan posisi bisnis BSDE yang sangat kuat, diversifikasi produk properti, dan cakupan wilayah yang luas, serta likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang kuat,”   kata manajemen Pefindo dalam laman resminya.

Adapun peringkat terhadap BSDE mulai berlaku sejak 27 Mei 2025—1 Mei 2026. Pefindo menilai, peringkat yang diberikan kepada BSDE dibatasi oleh tingginya sensitivitas industri terhadap perubahan dalam skala makroekonomi.

Manajemen Pefindo menerangkan, peringkat yang telah diberikan kepada BSDE dapat saja meningkat jika BSDE dapat secara konsisten mencapai target penjualan, pemasaran, dan pendapatan yang telah mereka proyeksikan dari ekspansi bisnis.

Selain itu, peringkat dapat meningkat jika BSDE menerapkan leverage keuangan yang lebih konservatif.

”Namun, peringkat dapat diturunkan jika pendapatan, penjualan pemasaran, dan EBITDA secara signifikan berada di bawah target, sementara leverage keuangan menjadi lebih agresif akibat ekspansi yang didanai utang,” katanya.

Kinerja BSDE Kuartal I/2025

Kinerja keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) tergelincir pada tiga bulan pertama 2025. Laba bersih emiten properti Grup Sinarmas ini turun tajam sebesar 77,69% secara tahunan menjadi Rp320,62 miliar. 

Melansir laporan keuangan perusahaan hingga akhir Maret 2025, penurunan laba bersih sejalan dengan merosotnya pendapatan usaha BSDE sebesar 28,44% year on year (YoY) menjadi Rp2,7 triliun dari posisi Rp3,77 triliun pada kuartal I/2024.

Jika dilihat dari sisi segmen operasi, koreksi pendapatan BSDE terutama disebabkan oleh penurunan drastis pada segmen real estat yang merupakan kontributor utama dengan kontraksi mencapai 29,46% YoY menjadi Rp2,49 triliun.

Selain itu, perseroan juga membukukan penjualan tanah dan bangunan senilai Rp2,07 triliun pada kuartal I/2025 atau turun 35,22% YoY. Akan tetapi, kinerja penjualan tanah dan bangunan strata tile justru tumbuh 43,31% menjadi Rp225,3 miliar. 

Sejalan dengan penurunan pendapatan, BSDE membukukan beban pokok senilai Rp1 triliun atau terkoreksi 10,62% YoY. Capaian ini membuat perseroan mencetak laba kotor sebesar Rp1,69 triliun, menyusut 36% dari sebelumnya Rp2,65 triliun.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, penurunan laba bersih pada awal tahun ini merupakan bagian dari penyesuaian setelah perusahaan mencatat kinerja tertinggi sepanjang 2019–2024 pada tahun sebelumnya.

“Di tengah dinamika perekonomian nasional dan siklus musiman industri, kinerja BSDE pada awal tahun ini mencerminkan fundamental bisnis yang tetap solid,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (26/5/2025).

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper