Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Produksi Offshore, TINS Bakal Tambah 6 Kapal Baru

PT Timah Tbk. bakal menambah armada kapal untuk meningkatkan produksi offshore atau di laut, karena cadangan timah yang jauh lebih besar.
Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk., Purwoko mengatakan PT Timah bakal berupaya meningkatkan kapasitas produksi di bidang hilir timah melalui anak usahanya yakni PT Timah Industri, minimal dua kali lipat dibanding kapasitas terpasang tahun lalu, sebagai respons atas rencana pemerintah melarang ekspor balok timah atau ingot. Bisnis/ Emanuel B. Caesario.rn
Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk., Purwoko mengatakan PT Timah bakal berupaya meningkatkan kapasitas produksi di bidang hilir timah melalui anak usahanya yakni PT Timah Industri, minimal dua kali lipat dibanding kapasitas terpasang tahun lalu, sebagai respons atas rencana pemerintah melarang ekspor balok timah atau ingot. Bisnis/ Emanuel B. Caesario.rn

Bisnis.com, PANGKALPINANG — PT Timah Tbk. bakal menambah enam unit kapal penambangan tahun ini guna memperbesar kapasitas produksi di laut, mengingat porsi cadangan timah perseroan kini justru sebanyak 91,36 persen berada di laut.

Direktur Operasi dan Produksi Timah Purwoko, mengatakan bahwa berdasarkan data yang ada, porsi cadangan timah perseroan memang mayoritas berada di laut. 

Berdasarkan data materi paparan publik perseroan, jumlah cadangan timah pada akhir 2021 mencapai 306.245 ton, tumbuh 6 persen secara tahunan. 

Dari jumlah tersebut, cadangan timah di laut (offshore) mencapai 279.780 ton atau setara dengan 91,36 persen, sedangkan cadangan timah di darat (onshore) hanya 26.465 ton atau 8,64 persen.

Meski begitu, sumber daya timah perseroan sejatinya tercatat sebanyak 919.098 ton pada akhir 2021, meningkat 12 persen secara tahunan. Dari sisi sumber daya ini, porsi offshore dan onshore relatif berimbang, masing-masing onshore 452.858 ton (49,27 persen) dan offshore 466.240 ton (50,73 persen).

Purwoko mengatakan bahwa timah cadangan di darat memang saat ini tercatat tinggal sedikit, tetapi sumber daya timah di darat kenyataannya masih sangat besar. Hanya saja, untuk dapat mengalihkan status dari sumber daya menjadi cadangan, harus ada sejumlah persyaratan yang dipenuhi.

Saat ini, perseroan menghadapi kenyataan bahwa cadangan di laut memang lebih tinggi. Oleh karena itu, perseroan berencana untuk meningkatkan aktivitas pertambangan di laut guna memperbesar kapasitas produksi offshore.

“Saat ini, strategi yang terpikirkan adalah dengan menambah unit kapal isap. Tahun ini maksimal kita tambah enam unit. Semester satu kemarin ada satu, mudah-mudahan sisanya bisa di semester kedua nanti,” katanya, Rabu (23/6).

Pada akhir tahun lalu, total kapal penambangan yang dimiliki perusahaan mencapai 54 unit. Dengan demikian, saat ini jumlahnya sudah mencapai 55 unit, sedangkan pada akhir tahun ini ditargetkan bisa mencapai 60 unit. 

Sementara itu, terkait investasi penambahan kapal, menurutnya akan ditentukan oleh kebutuhan penambangan yang akan datang. 

Untuk kebutuhan tambang dengan kedalaman hingga 75 meter, harga kapalnya sekitar Rp60 miliar hingga Rp80 miliar, sedangkan untuk kebutuhan penambangan antara 18 meter hingga 30 meter harga kapalnya sekitar Rp25 miliar hingga Rp30 miliar. 

“Tinggal nanti apakah itu kita mau investasi sendiri atau kemitraan, kita leasing, kita sewa ke mitra, itu strategi nanti tinggal kita koordinasi dengan keuangan. Intinya secara unit kita akan tambah enam tahun ini,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama Timah Achmad Ardianto, mengatakan bahwa kebutuhan biaya eksplorasi di laut memang relatif lebih mahal ketimbang di darat. Namun, jika tingkat produksinya diperbesar, biayanya pun akan menjadi makin murah.

Oleh karena itu, perseroan berupaya untuk mulai meningkatkan aktivitas produksi di cadangan timah di laut. Untuk itu, dibutuhkan kompetensi dan teknologi yang lebih mumpuni.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper