Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Utang Indonesia Turun, Rupiah Ditutup Menguat Rp14.812 per Dolar AS.

Saat rupiah menguat, mata uang Asia lainnya ditutup bervariasi yakni yen Jepang melemah 0,11 persen, won Korea Selatan melemah 0,13 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,04 persen.
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (21/6/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang Garuda ditutup naik 23,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.812 per dolar AS.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya ditutup bervariasi yakni yen Jepang yang melemah 0,11 persen, won Korea Selatan yang melemah 0,13 persen, yuan China yang melemah 0,06 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,04 persen.

Sementara itu, indeks dolar di pasar spot tercatat melemah 0,58 persen ke level 104,09.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar melemah terhadap mata uang lainnya di Selasa, (21/6/2022) karena investor mengawasi sikap dari bank sentral utama untuk mengekang inflasi.

"Bank sentral utama mengambil tindakan untuk menjinakkan inflasi dan menaikkan suku bunga, menambah kekhawatiran investor tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (21/6/2022).

Sementara itu, dari dalam negeri, Ibrahim menuturkan pelaku pasar mengapresiasi kinerja pemerintah tentang utang luar negeri yang menyusut di tengah banyak negara diambang kebangkrutan akibat konflik Rusia-Ukraina yang berkepanjangan menjadikan harga komoditas melonjak.

Dengan lonjakan harga tersebut maka Indonesia mendapatkan keuntungan dan berkah. Hal ini berimbas terhadap utang pemerintah yang semakin sehat disebabkan oleh penurunan rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Hal tersebut tentu menjadi kabar baik, mengingat ke depan risiko akan melonjaknya utang menjadi sangat tinggi," ucapnya.

Rasio utang terhadap PDB saat ini adalah 39 persen dengan nominal utang mencapai Rp7.040,32 triliun. Dengan penerimaan yang kuat dari lonjakan harga komoditas, rasio utang terhadap PDB telah turun 13 persen.

Adapun untuk perdagangan besok, Rabu (22/6/2022), Ibrahim memproyeksikan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup menguat tipis di rentang Rp14.790-Rp14.840.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper