Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Ratings Pangkas Outlook Jababeka (KIJA) ke Negatif, Ini Penyebabnya

outlook negatif merefleksikan ketidakpastian yang meningkat atas kemampuan KIJA untuk membiayai kembali obligasi tanpa jaminannya senilai US$300 juta.
Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Kabupaten bekasi, Jawa barat./Istimewa
Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Kabupaten bekasi, Jawa barat./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings merevisi outlook peringkat jangka panjang PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) ke negatif dari stabil.

Fitch juga telah mengafirmasi peringkat atas obligasi tanpa jaminan KIJA senilai US$300 juta yang jatuh tempo pada 2023 di B-, dengan recovery rating RR4.

Obligasi ini diterbitkan oleh anak perusahaan KIJA, Jababeka International B.V., dan dijamin oleh KIJA dan beberapa anak perusahaan yang operasional. Fitch Ratings Indonesia pada saat yang sama telah menurunkan peringkat nasional jangka panjang KIJA ke BB+(idn) dari BBB-(idn).

Berdasarkan keterangan resmi Fitch, Kamis (9/6/2022), outlook negatif merefleksikan ketidakpastian yang meningkat atas kemampuan KIJA untuk membiayai kembali obligasi tanpa jaminannya senilai US$300 juta yang jatuh tempo pada 5 Oktober 2023.

“Kondisi pasar modal telah memburuk secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir karena inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga yang melemahkan prospek pertumbuhan global,” jelas Fitch.

Meskipun pembatasan Covid-19 di Indonesia yang diperlonggar akan membuat arus kas KIJA stabil, menurut Fitch, likuiditas perusahaan dapat tertekan jika kondisi pasar modal tetap tidak mendukung.

Fitch memperkirakan KIJA mampu mempertahankan arus kas stabil dari sumber-sumber nonpengembangannya, yang mengimbangi penjualan properti industri yang cyclical.

Arus kas nonpengembangan KIJA berasal dari jasa manajemen kawasan industri utamanya, throughput dry port, dan listrik yang dijual di bawah perjanjian kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang berlaku hingga 2032.

“Arus kas ini akan terus menutupi biaya bunga KIJA di sekitar 0,8x-0,9x berdasarkan estimasi kami, setelah memperhitungkan suku bunga yang lebih tinggi,” terang Fitch.

Fitch turut memprediksi prapenjualan KIJA naik sebesar 14 persen pada 2022 dari 46 persen pada 2021, yang didukung oleh pertumbuhan penjualan lahan industri karena Indonesia membuka perbatasan, yang akan membantu investasi asing.

Prapenjualan perseroan, selain dari yang diperoleh oleh joint venture KIJA, Kawasan Industri Kendal, akan mencapai Rp1,1 triliun pada 2022, dari sekitar Rp1 triliun pada 2021. Penjualan lahan industri akan terus menjadi mayoritas dari prapenjualan KIJA dalam dua tahun mendatang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper