Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTBA dan Antam Royal Dividen, Cek Rekomendasi Sahamnya

Pada RUPST hari ini, PTBA membagikan dividen Rp7,91 triliun dan Antam membagikan Rp930,87 miliar.
Ismail Arsal, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).
Ismail Arsal, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang BUMN seperti PTBA dan Antam membagikan dividen dalam jumlah besar seiring dengan kinerja positif yang dibukukan sepanjang 2021.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Selasa (24/5/2022), para pemegang saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Tahun Buku 2021 yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan, yaitu dividen sebesar 50 persen atau Rp930,87 miliar dan sisanya sebesar 50 persen dicatat sebagai saldo laba.

Pada kesempatan terpisah, RUPST PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) memutuskan untuk membagikan seluruh laba yang diperoleh sepanjang 2021 menjadi dividen. Laba bersih PTBA mencapai Rp7,91 triliun sepanjang 2021, atau naik 231 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,39 triliun.

Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi mengatakan kinerja emiten pertambangan pada 2022 akan didorong oleh peningkatan harga jual rata-rata (ASP), imbas dari kenaikan harga komoditas. Momentum ini berpeluang dinikmati oleh PTBA dan ANTM.

“Kami masih merekomendasikan BUY untuk kedua emiten tersebut didorong oleh kinerja kuartal I/2022 yang naik secara signifikan. Di sisi lain pembagian dividen yang dinilai cukup besar menambah katalis positif,” katanya ketika dihubungi, Selasa (24/5/2022).

Selain itu, ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang memicu kenaikan harga komoditas dia sebut akan menjadi salah satu aspek yang akan dicermati para investor.

Secara teknikal, Aqil memberi rekomendasi buy on weakness saham PTBA dengan resistance 4.520, 4.770 dan support 4.120. Begitu pula dengan ANTM dengan resistance 2.700, 2.860 dan support 2.440.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan saham emiten tambang seperti ANTM dan PTBA masih layak dikoleksi. Adapun, target harga untuk saham ANTM berada di 3.200 dan PTBA di 4.500.

Untuk komoditas tambang logam industri, Nafan mengatakan permintaan masih berpeluang meningkat, terutama untuk nikel. Di sisi lain, produksi belum memperlihatkan tren kenaikan.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper