Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana MNC Energy (IATA) Manfaatkan Potensi Kenaikan Harga Komoditas

IATA yang bergerak di bidang usaha tambang batu bara sebelumnya mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR) dan terkini mencaplok perusahaan migas.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Saat sejumlah perusahaan energi mulai mengurangi porsinya di usaha energi tak terbarukan, PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) milik Hary Tanosoedibjo justru melebarkan sayapnya, termasuk ke sektor migas.

Head of Investor Relations IATA Natasha Yunita mengatakan, prospek energi tak terbarukan di dunia saat ini tengah memasuki fase baru konflik terbuka, yang ditandai masuknya pasukan Rusia ke wilayah Ukraina. Konflik geopolitik ini turut memanaskan harga komoditas dan energi global.

Harga minyak mentah dan gas alam terus menguat. Harga minyak Brent berada pada level US$112,65 per barel pada Senin (18/4/2022). Sementara itu, harga gas alam berada di level US$7,49 per MMBtu (million british thermal units).

Rusia menempati posisi kedua pemasok minyak mentah dunia setelah Arab Saudi, dengan pangsa pasar hingga 10 persen kebutuhan minyak global. Sedangkan, ekspor gas alam Rusia menyumbang 26 persen dari perdagangan pipa internasional dan 8 persen dari perdagangan LNG.

Sekitar 77 persen dari ekspor ini pergi ke negara-negara Eropa dan menyumbang sekitar 40 persen dari total konsumsi gas alam Eropa. Melihat dari data tersebut, Rusia merupakan pemain utama dalam pemenuhan kebutuhan minyak dan gas alam di Eropa.

“Walaupun banyak negara enggan mengembargo perdagangan energi Rusia, sanksi terhadap bank dan entitas lain akan menghambat ekspor minyak, gas alam, dan batu bara Rusia, mengancam pasar energi global. Pengurangan pasokan minyak dan gas alam Rusia akan mendongkrak harga energi fosil,” jelasnya dalam keterangan pers, Senin (18/4/2022).

Memanfaatkan momentum ini, IATA mengakuisisi 85 persen saham PT Suma Sarana (SS), perusahaan migas di di Papua Barat. Adapun, proses akuisisi dilakukan secara dua tahap.

Pertama, sebanyak 49 persen saham dibeli langsung oleh PT Bhakti Migas Resources (BMR), anak usaha IATA yang difokuskan pada investasi minyak dan gas. BMR merupakan salah satu pilar Utama IATA selain PT Bhakti Coal Resources (BCR).

Kedua, sebanyak 36 persen saham diakuisisi oleh BMR dalam bentuk PPJB (Pengikatan Perjanjian Jual Beli) di mana kemudian akan ditingkatkan menjadi AJB (Akta Jual Beli - Final) setelah memperoleh persetujuan Pemerintah untuk perubahan Pemegang Saham Pengendali.

IATA yang bergerak di bidang usaha tambang batu bara sebelumnya mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR). Secara organik, BCR akan terus fokus untuk meningkatkan produksi pada IUP-IUP yang telah beroperasi dan memulai produksi di IUP-IUP baru semaksimal mungkin memanfaatkan momentum harga batu bara yang masih sangat tinggi.

Sementara itu secara inorganik, IATA akan terus mencari peluang akuisisi tambang baru baik batu bara maupun mineral lainnya seperti emas dan nikel serta menakar prospek lain yang berkaitan dengan energi terbarukan.

“Selain itu, IATA akan terus berevolusi guna meningkatkan sinergi dan efektifitas di semua lini. Perseroan berencana untuk terjun di usaha kontraktor, logistik & transportasi, trading, dan lain sebagainya,” tambah Natasha.

Hal-hal yang disebutkan di atas ditambah dengan rencana akuisisi Blok Semai III milik PT Suma Sarana, semakin memantapkan langkah IATA di sektor energi.

IATA juga terus akan fokus pada kegiatan eksplorasi untuk mencari cadangan baru dan menjalin kontrak penjualan jangka panjang dengan para pembeli. Manajemen yakin segala upaya yang ditempuh akan semakin mendorong kinerja dan profitabilitas IATA melesat diantara para kompetitornya serta membawa dampak positif bagi para pemegang saham,” tutupnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper