Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan Grup Bakrie yang juga menjadi produsen batu bara terbesar di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement pada 22 April 2022.
BUMI menargetkan pelaksanaan private placement pada 22 April 2022, dan hasil pelaksanaan aksi korporasi akan diumumkan pada 26 April 2022.
Private placement ini dalam rangka menukar obligasi wajib konversi (OWK) dengan saham baru perseroan. BUMI akan menerbitkan 10.223.552.106 saham seri C dengan harga pelaksanaan Rp80 per saham. Ini merupakan harga konversi OWK yang berlaku terhadap pelaksanaan hak konversi tersebut.
Jika mengacu pada harga pelaksanaan, maka nilai transaksi private placement BUMI teranyar ini sekitar Rp817,88 miliar. Setelah transaksi, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh BUMI akan meningkat dari 115,63 miliar saham, menjadi sebanyak 125,85 miliar saham.
“Saham tersebut terbagi atas 20,77 miliar saham seri A, lalu 53,50 miliar saham seri B, dan 51,58 miliar saham seri C,” tulis manajemen BUMI dalam keterbukaan informasi, Kamis (14/4/2022).
Sebelumnya, pada Maret 2022, BUMI menerbitkan sebanyak 6.861.319.801 saham seri C dengan harga pelaksanaan Rp80 per saham dalam rangka konversi OWK. Nilai transaksinya mencapai Rp548,90 miliar.
Baca Juga
Pada perdagangan hari ini, Kamis (14/4/2022), saham BUMI terpantau flat 0,00 persen ke level Rp68 dengan kapitalisasi pasar Rp7,86 triliun. Price to earning ratio (PER) BUMI sekitar 4,17 kali. Adapun, masyakarat mendekap 72,12 persen saham BUMI.