Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Naik 346,44 Persen, Intip Rencana Pembagian Dividen Cimory (CMRY)

Cimory (CMRY) telah menetapkan kebijakan mengalokasikan minimal 30 persen dari pendapatan untuk pembayaran dividen.
Produk susu PT Cisarua Mountain Diary Tbk. atau Cimory.
Produk susu PT Cisarua Mountain Diary Tbk. atau Cimory.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) tercatat menorehkan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan yang signifikan sepanjang 2021. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih naik 346,44 persen dari Rp177 miliar pada 2020 menjadi Rp790,19 miliar pada 2021.

Kenaikan laba bersih CMRY juga diikuti dengan naiknya penjualan sebesar 120 persen, dari Rp1,86 triliun pada 2020 menjadi Rp4,09 triliun sepanjang 2021.

Melihat kinerja perusahaan yang positif sepanjang 2021, Chief Financial Officer Cimory Bharat Joshi mengatakan perusahaan selalu berkomitmen membayarkan dividen kepada pemegang saham. Perusahaan setidaknya telah menetapkan kebijakan mengalokasikan minimal 30 persen dari pendapatan untuk pembayaran dividen.

“Sebagai perusahaan konsumer kami memperoleh pemasukan setiap tahun. Cash flow ini akan dipakai untuk dividen. Kami di Cimory memiliki kebijakan 30 persen dari earning yang kami peroleh, minimal 30 persen untuk dividen. Dengan pemasukan yang lebih, kami mungkin akan membayar lebih dan ini akan diumumkan saat Juni nanti,” kata Bharat dalam diskusi virtual yang digelar CGS CIMB Sekuritas, Kamis (7/4/2022).

Menghadapi 2022, Bharat mengatakan perusahaan akan fokus untuk mendorong volume penjualan dengan memperluas kanal distribusi. Sejauh ini, penetrasi produk olahan susu dan daging yang diproduksi Cimory baru menjangkau Jawa-Bali dan sebagian Sumatra.

“Meski kami baru IPO Desember 2021, kebanyakan dana yang kami himpun sebesar Rp3,66 triliun itu masuk ke perusahaan untuk peningkatan capex, kami akan investasi 3 tahun ke depan untuk meningkatkan penjualan kami,” lanjutnya.

Bharat juga memastikan perusahaan tidak akan serta-merta menaikkan harga jual produk, di tengah kebijakan PPN 11 persen dan harga bahan baku. Volume penjualan yang cukup solid serta posisi margin laba kotor yang mencapai 48,17 persen pada 2021 memberi ruang yang lebih besar bagi perusahaan untuk tidak meneruskan potensi kenaikan biaya produksi ke konsumen.

“Menghadapi kenaikan PPN menjadi 11 persen, kami sebenarnya tidak pass on semua [ke konsumen]. Karena volume kami masih cukup kuat dan kami tidak ingin meneruskan inflasi ke konsumen. Kami ingin fokus pada top line growth dan meningkatkan laba usaha,” kata dia.

Pertumbuhan laba bersih yang signifikan Cimory tidak lepas dari peningkatan kontribusi penjualan dari segmen dairy atau produk olahan susu dan consumer foods.

Segmen dairy mencetak kenaikan penjualan sebesar 120 persen dari Rp1,20 triliun pada 2020 menjadi Rp2,65 triliun pada 2021. Sementara itu, segmen makanan konsumsi mencetak pertumbuhan 119 persen dari Rp659,42 miliar menjadi Rp1,44 triliun.

Total aset Cimory tercatat meningkat sekitar 416 persen menjadi Rp5,60 triliun pada 2021, dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp1,08 triliun. Dengan rincian terdiri atas aset lancar menjadi Rp4,83 triliun dan aset non-lancar menjadi Rp771 miliar.

Sementara itu, total liabilitas pada 2021 menjadi Rp907 miliar. Liabilitas jangka pendek mencapai Rp845 miliar dan liabilitas jangka panjang menjadi Rp62 miliar. Total ekuitas perusahaan tumbuh menjadi sebesar Rp4,69 triliun pada 2021, dari Rp734 miliar pada 2020.

Dari sisi arus kas, perseroan mencatat kenaikan arus kas bersih dari aktivitas operasi dalam posisi surplus pada 2021 menjadi sebesar Rp726 miliar, dari Rp199 miliar pada 2020. Peningkatan yang signifikan pada akun arus kas bersih dari aktivitas operasi ini terutama disebabkan oleh penerimaan kas dari pelanggan yang meningkat sebesar 119 persen menjadi Rp3,78 triliun pada 2021, dari Rp1,72 triliun pada tahun sebelumnya.

Dengan tingkat posisi kas dan setara kas sebesar Rp 3.662 miliar pada tahun 2021, Cimory memiliki posisi keuangan yang solid untuk mendukung ekspansi bisnis.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper