Bisnis.com, JAKARTA – Gerak saham teknologi akhir-akhir ini kian menjadi sorotan utamanya bagi investor pemula. Setelah Bukalapak (BUKA), kini Gojek Tokopedia (GOTO) hingga WIR Group (WIRG) memberi warna pada sektor teknologi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Co-Founder Ngerti Saham Frisca Devi Choirina menjelaskan, bagi investor pemula yang ingin mencoba berinvestasi di sektor saham teknologi perlu mempertimbangkan beberapa hal.
Menurutnya, era baru pasar modal dengan adanya booming saham teknologi ini bisa dibilang baby sector.
Meski dari sisi return emiten teknologi sanggup memberikan nominal cukup besar dibanding sektor lainnya di BEI, namun secara year-to-date (ytd) indeks teknologi masih minus.
Untuk potensi risiko, saham teknologi juga sama dengan sektor lainnya. Tetap mengandung risiko-risiko umum.
Berkaca dari saham sektor teknologi di Amerika Serikat, saham teknologi di Indonesia juga bisa lebih volatil dibandingkan sektor lainnya.
Baca Juga
“Rentan terhadap perubahan suku bunga juga bisa terjadi,” jelas Frisca dalam acara diskusi virtual, (4/4/2022).
Lulusan Harvard Business School Online tersebut menambahkan, kemungkinan potensi disrupsinya juga lebih tinggi untuk mitigasi risiko.
Pasalnya, regulasi akan terus berubah-ubah, dan itu akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
“Perusahaan teknologi juga jadi sasaran empuk perubahan regulasi yang kadang masih harus ada penyesuaian, jadi cukup sensitif sektor teknologi ke depan,” imbuh Frisca.
Investor diharapkan untuk tetap terbuka dalam menyimak tren pergerakan emiten teknologi. Karena belum terlihat pola yang pasti, bisa jadi mengalami rising atau sunset.
Bahkan, ada juga emiten teknologi yang tidak membagi-bagikan dividen jika berkaca dari pengalaman negara lainnya. Kalaupun ada, dividen yang dibagikan tidak lebih dari 2 persen.
Sehingga, lanjut Frisca, pemula yang berminat dengan saham teknologi disarankan untuk investasi jangka pendek.
“Pemula lebih baik melakukan investasi jangka pendek atau menengah dengan memanfaatkan momentum emiten teknologi yang memiliki volatilitas tinggi,” tutup Frisca.