Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penawaran Cenderung Turun, Ini Rapor Lelang Sukuk Pemerintah Sepanjang 2022

Hasil lelang sukuk pada tahun 2022 cenderung menurun hingga pekan kedua Maret.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (22/3/2022) besok, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2022.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR Kementerian Keuangan, Senin (21/3/2022) seri yang akan dilelang adalah 1 seri Surat Perbendaharaan Negara – Syariah (SPN-S) dan 5 seri Project Based Sukuk (PBS).

Seri-seri tersebut adalah SPN-S 06092022 (reopening), PBS031 (reopening), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBS029 (reopening), dan PBS033 (reopening)

Target indikatif dari lelang sukuk 22 Maret 2022 ditetapkan senilai Rp9 triliun. Adapun pemerintah mengalokasikan pembelian nonkompetitif sebesar 50 persen dari jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN-S dan 30 persen dari jumlah yang dimenangkan untuk seri PBS.

Hasil lelang sukuk pada tahun 2022 cenderung menurun hingga pekan kedua Maret. Pada lelang SBSN perdana yang diadakan pada 11 Januari 2022, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp55,34 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp11 triliun.

Jumlah penawaran pada lelang perdana ini juga merupakan angka tertinggi untuk lelang sukuk tahun 2022 sejauh ini.

Hasil penawaran kemudian mengalami penurunan pada lelang edisi 25 Januari 2022. Kala itu, pemerintah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp38,29 triliun dan menyerap Rp11 triliun di antaranya.

Pada lelang 8 Februari lalu, jumlah penawaran yang masuk kembali menurun setelah pemerintah menghimpun Rp29,38 triliun. Dari angka tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp11 triliun.

Hasil lelang 22 Februari 2022 mengalami kenaikan setelah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp33,5 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memutuskan untuk menyerap dana sebesar Rp9 triliun.

Penurunan penawaran kembali terjadi pada lelang edisi 8 Maret lalu dengan hasil Rp15,3 triliun dan penyerapan Rp6,2 triliun. Jumlah penawaran tersebut juga merupakan yang terendah sejauh ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper