Bisnis.com, JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas mempertahankan posisi overweight untuk saham-saham kontraktor pelat merah. Adapun, saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dipilih sebagai pilihan utama (top pick).
Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael memandang bullish inisiasi pemerintah dalam memperbaiki performa keuangan kontraktor BUMN. Adapun upaya pemerintah itu bertepatan dengan momentum sektor konstruksi yang kembali bergeliat.
“Investasi Indonesia Investment Authority (INA), proyek ibukota negara baru, dan aliran modal masuk investasi dari program pengampunan pajak seharusnya membawa sentimen positif untuk sektor konstruksi khususnya pada semester I/2022,” tulis Joshua dalam riset terbaru, dikutip Rabu (26/1/2022).
Dengan sejumlah proyek yang akan datang, Joshua optimistis perolehan kontrak baru BUMN Karya dan anak usahanya akan tercapai pada tahun ini atau setidaknya tidak lagi serendah pada 2021.
Adapun, Joshua memberikan rekomendasi beli untuk semua saham BUMN Karya dan anak usahanya dengan saham pilihan utama adalah WSKT dengan target harga Rp1.000.
Dia mengatakan dengan tambahan likuiditas dari pasar modal serta dukungan pemerintah untuk mendapatkan pinjaman dan sukuk, Waskita Karya diharapkan dapat membalikkan kinerja menjadi lebih baik pada 2022.
Baca Juga
Adapun, WSKT membidik perolehan kontrak baru senilai Rp25 triliun - Rp30 triliun tahun ini. Sedangkan Mirae Asset Sekuritas memperkirakan perolehan kontrak baru WSKT lebih rendah dari target perseroan yaitu Rp20 triliun - Rp23 triliun.
Joshua juga memberikan rekomendasi beli untuk PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) dengan target harga Rp1.500, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dengan target harga Rp1.250.
Begitu pula rekomendasi beli untuk saham anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) yaitu PT Wijaya Karya Gedung Tbk. (WEGE) dengan target harga Rp240 dan PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) dengan target harga Rp300.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
