Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) menjadi perusahaan pertama yang mencatatkan penerbitan obligasi dan sukuk di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menyebutkan, pada pekan ini terjadi pencatatan obligasi dan sukuk perdana di BEI pada tahun 2022. PT Hutama Karya (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Hutama Karya Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Hutama Karya Tahap II Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI, Kamis (13/1/2022).
“Nilai yang dicatatkan sebesar Rp1 triliun untuk obligasi dan Rp313 miliar untuk sukuk,” katanya dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (15/1/2022).
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat idA (Single A) untuk Obligasi sedangkan idAsy (Single A Syariah) untuk sukuk. PT Bank Pembangunan Daerah Barat dan Banten Tbk. bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Sepanjang pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah 0,12 persen dari level 6.701,316 pada pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar bursa juga turun tipis menjadi Rp8.360,73 triliun.
Pada penutupan perdagangan Jumat (14/1/2022), IHSG ditutup menguat 0,53 persen atau 35,04 poin ke level 6.693,40 setelah bergerak dalam kisaran 6.631,05-6.699,41.
Baca Juga
Ia melanjutkan, BEI juga melihat adanya kenaikan rata-rata frekuensi transaksi Bursa selama sepekan sebesar 5,94 persen menjadi 1.365.875 transaksi dari 1.289.266 transaksi pekan lalu.
“Rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 7,87 persen menjadi 18,761 miliar saham dari 20,364 miliar saham pada penutupan pekan lalu,” ungkap Yulianto.
Yulianto menambahkan, rata-rata nilai transaksi harian bursa menurun 13,09 persen menjadi Rp11,531 triliun dari Rp13,267 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, investor asing mencatatkan beli bersih atau net buy sebesar Rp2,57 triliun sepanjang pekan ini. Sejak awal tahun 2022, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp4,763 triliun.