Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AUM Reksa Dana Bisa Tembus Rp600 Triliun pada 2022, Investor Muda Jawaranya!

Kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi dapat menjadi penopang pertumbuhan AUM reksa dana pada 2022, apalagi jumlah investor muda dibawah usia 30 tahun semakin meningkat.
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Prospek pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksa dana pada 2022 diyakini akan positif seiring dengan pemulihan ekonomi serta minat generasi muda dalam berinvestasi.

Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, jumlah dana kelolaan reksa dana pada tahun depan akan terus bertumbuh. Salah satu katalis positif industri reksa dana adalah outlook pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan global.

Ia memaparkan, selama pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan hasil positif, maka kondisi pasar keuangan dalam negeri akan positif. Hal ini akan meningkatkan gairah pasar baik untuk instrumen pasar uang, pendapatan tetap, hingga ke saham.

“Selama pertumbuhan ekonomi kita positif dan kelanjutan pandemi virus corona tidak memicu pemberlakuan PPKM level 3, maka minat investor untuk masuk ke reksa dana akan ikut meningkat,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (8/12/2021).

Ia melanjutkan dengan asumsi-asumsi di atas, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di rentang 5 persen hingga 6 persen. Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tumbuh sekitar 10 persen hingga 12 persen pada kisaran 7.400-7.500.

Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi juga dapat menjadi penopang pertumbuhan AUM reksa dana. Wahyu memaparkan, jumlah investor muda dibawah usia 30 tahun semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Data dari KSEI mencatat, hingga November 2021, investor dibawah usia 30 tahun mendominasi demografi investor ritel. Kelompok ini mencakup 59,81 persen keseluruhan investor dari total aset Rp44,32 triliun.

Sementara itu, jumlah investor reksa dana juga mencatatkan pertumbuhan selama beberapa tahun belakangan. Hingga November 2021, jumlah investor reksa dana mencapai 6,5 juta, atau naik 104,77 persen dibandingkan capaian 2020 lalu sebesar 3,17 juta investor.

Tren serupa diprediksi akan terjadi sepanjang tahun mendatang. Wahyu menuturkan, pertumbuhan net worth kelompok investor ini terutama akan masuk pada instrumen-instrumen yang cenderung aman seperti reksa dana pasar uang.

Sementara itu, pelaku pasar juga akan mencermati kebijakan tapering dan potensi kenaikan suku bunga acuan dari The Fed. Hal ini menurutnya akan menghambat pertumbuhan dana kelolaan pada reksa dana pendapatan tetap dalam jangka pendek di tahun depan.

Kendati demikian, menurutnya reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang masih akan tetap menjadi motor utama pertumbuhan AUM industri. Hal ini seiring dengan profil investor dan risiko investasi pada kedua instrumen ini yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan jenis lainnya.

“Jumlah dana kelolaan reksa dana pada tahun depan bisa berada di kisaran Rp600 triliun,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Trimegah Asset management (Trimegah AM) Antony Dirga mengatakan, pihaknya telah melampaui target dana kelolaan Trimegah AM tahun ini yang dipatok di level Rp21 triliun.

Menurutnya, salah satu penopang pertumbuhan AUM mereka adalah dari kehadiran investor baru yang signifikan.

Ia melanjutkan, meski pihaknya akan terus memperhatikan dana kelolaan, Trimegah AM tetap fokus untuk memberikan solusi yang terbaik bagi nasabah-nasabahnya.

Ia menjelaskan, seiring dengan outlook optimistis Trimegah AM untuk reksadana saham dan campuran, pihaknya menganjurkan nasabah untuk mengambil posisi yang lebih agresif ke arah akhir tahun.

“Posisi ini tentunya akan disesuaikan dengan profil risiko masing-masing nasabah,” paparnya.

Antony mengatakan, fluktuasi dana kelolaan Trimegah AM masih akan tetap terjadi di sisa tahun ini. Meski demikian, pihaknya akan berfokus pada nilai-nilai utama guna meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap Trimegah AM.

Adapun, Antony menambahkan perusahaannya banyak bekerja sama dengan banyak APERD mengadakan joint webinar, IG live, youtube, dan joint event lainnya. Menurutnya, APERD sangat penting untuk meningkatkan partisipasi investor ritel di Trimegah AM.

“Pertumbuhan investor ritel yang pesat di masa pandemi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi teman-teman APERD, di mana mereka menjadi garda terdepan dalam penjualan reksadana termasuk produk reksadana kami,” ujarnya.

Selain menjadi medium penjualan produknya, Trimegah bekerja sama dengan para APERD untuk meningkatkan partisipasi investor ritel melalui edukasi baik secara langsung maupun melalui media sosial.

“Banyaknya APERD yang semakin aktif mengedukasi investor dan juga memberikan kemudahan berinvestasi melalui ajakan aktif maupun platform digital yang mereka miliki, adalah katalis utama pertumbuhan investor ritel yang pesat di masa pandemi ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa dalam memilih APERD, Trimegah memiliki kriteria utama yaitu sama-sama memiliki semangat integritas yang sama dalam penjualan produk kepada nasabah dan mengutamakan kepentingan nasabah.

Dia menjelaskan, penjualan produk pun harus yang sesuai dengan profil risiko nasabah tersebut. Selain itu, mitra Trimegah ungkapnya harus memiliki semangat yang sama dalam mengedukasi nasabah dan calon nasabah.

Dia memandang bahwa edukasi yang tepat dan informatif adalah landasan yang sangat penting dalam berinvestasi.

“Kami harapkan APERD yang memiliki filosofi yang sama dengan kami akan menjadi partner jangka panjang yang tepat dalam menemani perjalanan finansial nasabah-nasabah kami,” ujar Antony.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper